Mohon tunggu...
Achmad Syujai
Achmad Syujai Mohon Tunggu... Guru - pesantrennuris.net

Penulis adalah alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jember. Saat ini penulis bekerja sebagai guru Bahasa Indonesia di SMK NURIS Jember dan pembina jurnalistik di lingkungan Yayasan Nurul Islam, Antirogo-Jember. Selain mengajar, penulis juga aktif berkarya bersama grup musikalisasi puisi “Selimut Dingin” Jember.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terang Bulan Pak Jalil

29 November 2017   21:44 Diperbarui: 29 November 2017   21:55 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kecil-kecil sudah belajar nyolong. Sudah besar mau jadi apa? Siapa namamu?"

Hasyim sedang meringis kesakitan memegangi telinga kanannya yang digantung pemilik warung.

"Aku haus. Ambil es yang banyak." Aku mengenal suara manis itu. Tidak salah lagi itu adalah Cindy, anak kelas 1 B.

"Kamu ini. Ambil makanan saja yang banyak, itu pesan Asim. Kalau haus minum air kran saja."

"Nggak mau. Kata Bu Mahjubin itu nggak hi---gii---enis."

"Kamu ini seperti Robi saja, sok-sokan higienis lah, bersihlah."

"Kita tidak sempat memikirkan hal itu. Yang penting perut kita penuh. Gak usah pake dalil-dalilnya Bu Mahjubin. Kita gak perlu terlalu sehat. Kamu mau gembrot kayakBu Mahjubin?"

"Aku mau es, Abang."

Keasyikanku memata-matai ketiga pencuri kecil itu dibuyarkan dengan tepukan di bahuku.

"Kau sedang apa? Macam maling saja." Bu Mahjubin bertanya sinis.

"Anu Bu. Saya..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun