Mohon tunggu...
Achmad Rafif
Achmad Rafif Mohon Tunggu... -

ID

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[LOMBAPK] Bawik Naik Kereta Ajaib

1 Juni 2016   15:44 Diperbarui: 1 Juni 2016   19:38 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Pilihan kedua cuma karcis? Karcis kereta api, Kek?” sahut Bawik dengan heran.

“Ya, ya, benar. Tawaranku yang kedua adalah karcis kereta api.” Kakek tua tersenyum lagi. “Apa kamu tidak ingin pergi naik kereta? Nak, apa kamu tidak ingin pergi ke suatu tempat di alam mimpimu?” lagi-lagi Kakek tersenyum.

“Alam mimpi? Mungkinkah karcis itu bisa membawa aku ke suatu tempat yang banyak kebahagian, Kek?” tanyanya penuh harap.

“Karcis ini tidak akan membuatmu kelaparan dan menderita lagi. Kereta nya berangkat Pukul Dua Belas malam ini. Nak, kamu akan menemukan kebahagian yang sunggung-sungguh engkau impikan setelah kamu memilih tawaranku yang kedua dan berangkat menuju barat.”

Bawik memutuskan memilih karcis ketimbang makanan yang di tawarkan Kakek. Diambilnya karcis itu dari tangan Kakek tua, lagi-lagi si Kakek tersenyum dan pelan-pelan meninggalkan Bawik yang kemudian memejamkan mata dalam dinginnya malam.

Sesuai apa yang dikatakan Kakek kereta api itu tiba Pukul duabelas malam. Selama beberapa detik Bawik terheran-heran melihat sinar yang terpancar dalam kereta. Kemudian Bawik masuk ke dalam kereta. Dilihatnya si Kakek tadi sedang duduk dan melambai-lambaikan tangannya---menyuruhnya duduk di samping si Kakek. Setelah itu tidak ada percakapan lagi diantara mereka. Dalam hitungan detik kereta ajaib itu mulai terbang tinggi menuju barat.

Konon, Bawik tiba di sebuah taman yang sangat luas. Rumput nya hijau-hijau, ada banyak bunga yang tumbuh disana juga berbagai pohon-pohon berbuah yang bisa dimakan.

Konon, di taman itu Bawik punya banyak teman-teman yang baik dan selalu melayani dia dengan baik pula. Dan, konon, taman itu menyediakan beribu-ribu bahkan berjuta-juta permainan yang membuat hati bocah itu senang.

Konon, taman itu banyak di aliri sungai-sungai yang jernih dan panorama-panorama lainnya yang sungguh sangat menakjubkan. Singkat cerita; Bawik tidak lagi kembali ke pinggir rel dan hidup sangat berbahagia dalam taman.

Jauh di suatu tempat di dalam dunia yang fana. Dalam kenyataan yang selalu saja melekat pada tiap langkah-langkah yang hidup disana; terlihat Bawik sedang tersenyum dan beberapa orang-orang dewasa sedang sibuk menyiapkan liang kuburnya. Kemudian Bawik di kuburkan di samping kuburan Ibunda nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun