Hidupmu tak mengenal mati karena kemarin dan esok hari adalah kilatan 0,0000001 second rangkulan baqa' yang tidak bertepi dan berujung pangkal.
Dari sisi dunia engkau bisa menyaksikan sambil tersenyum-senyum betapa brengsek lakon sandiwara pura-pura ini.
Kendati hatimu menangis karena tak tahan melihat kebodohan itu, jalan kebijaksanaan telah engkau wariskan kepada kami, yang tertatih-tatih, terseret-seret, kejlungup-jlungup meniti tiap jengkal lika-liku lakunya.
Sementara engkau merdeka mengarungi sunyi yang sejati, kami berjuang tak habis-habis untuk sekadar mengatakan tidak di tengah peradabannya.
Kami diperdaya oleh seolah-olah, engkau dikelilingi cinta yang nyata mengejawantah.
Jagalan 200620