Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Setelah Kesulitan Selalu Ada Kemudahan

5 Mei 2020   23:15 Diperbarui: 5 Mei 2020   23:32 2014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Firman Allah SWT dalam Al Qur'an (dokpri) | blogger-eksis.my.id

Ramadan terbayang begitu meriah

Berharap petik pahala berlimpah

Tapi, diriku hadapi wabah

Hingga lakukan ibadah selama di rumah

Tak terasa sudah masuk hari ke-12 kita melakukan ibadah puasa Ramadan. Bagaimana puasa tahun ini, Kompasianer? Masih lancar kan!

Meski nuansanya sangat berbeda dari tahun sebelumnya, kita harus tetap menjalankan ibadah di bulan Ramadan. Berbuka puasa, sahur, salat tarawih, tadarus, dan salat Ied tak boleh ditinggalkan. Walau semua itu harus dilakukan di rumah saja sebagai imbas dari pandemi Corona.

Kelumpuhan diberbagai lini kehidupan memaksa kita untuk melalui bulan Ramadan tahun ini sebagai ujian keimanan. Tradisi-tradisi yang biasa dilakukan selama Ramadan terasa hilang euforianya. Cobaan ini sungguh membuat kita harus memupuk kesabaran. Jangan kasih kendur!

Jika ada pertanyaan kesulitan apa saja yang aku alami saat Ramadan kali ini? Tentu aku akan menjawab 'banyak'.

Mulai dari penghasilan yang berkurang. Maklum saja, aku hanya pekerja teks komersial yang bekerja sebagai penulis lepas. Tentu jasa kepenulisan yang aku tawarkan sulit mendapat klien di tengah pandemi seperti ini. Aku hanya bisa berupaya untuk tetap tegar dan produktif dengan berkarya di Kompasiana.

Cerita Ramadanku | dokpri
Cerita Ramadanku | dokpri
Selain itu, aku tidak bisa mengadakan acara buka bersama (bukber) bersama teman-teman yang jarang bertemu. Hampir setiap tahun, aku selalu menghadiri acara buka puasa tersebut. Aku selalu menjadikan ajang itu sebagai bentuk silaturahmi. Sebelum buka puasa, kami terbiasa ngabuburit bareng sambil bertukar pikiran. Tapi, buka puasa sekarang terlalu membuat jenuh.

Selanjutnya, aku harus menghadapi suasana ibadah yang tak biasa. Aku paling sering mengunjungi masjid saat ramadan untuk salat tarawih berjamaah dan mendengar ceramah. Aku juga sering mendengar arak-arakan bedug untuk membangunkan sahur. I'tikaf saat mengejar lailatul qadar juga sering aku ikuti. Sungguh suasana ramadan tahun ini terasa hambar karena tak bisa lagi merasakan aktivitas seperti itu.

Kesulitan lain datang dari godaan seperti hawa nafsu. Aku hampir membuka media sosial setiap hari. Bukan tidak mungkin, kadang aku menemukan konten-konten pornografi yang sungguh menggoda iman.

Tahun ini, aku dan keluarga pun tidak bisa mudik. Padahal momen berkumpul dan foto bersama saat lebaran menjadi hal yang paling ditunggu. Apalagi ketika itu semua keluarga bisa kumpul menjadi satu. Aku rindu kampung halaman dan kangen dengan nenek ku. Ah, aku merasa lemah dan tak berdaya.

Dengan kondisi jaga jarak yang diterapkan, aku juga bersedih saat sesama muslim bertemu tak bisa bersalaman atau jabat tangan. Masih banyak masyarakat yang khawatir bahwa salaman akan menularkan virus Corona. Covid-19 yang berkembang pesat telah jadi momok di tengah masyarakat sehingga momen kebersamaan terasa luntur.


Selalu ada cahaya setelah gelap
Selalu ada hikmah dibalik musibah
Hentikan keluh kesah
Ibadah ramadan tahun ini harus berjalan istiqomah

sumber: Konten #TransmatePenghubungIndonesia (arsip)
sumber: Konten #TransmatePenghubungIndonesia (arsip)
Kesulitan-kesulitan di atas memang hal lumrah yang dirasakan berat bagi banyak orang. Gangguan kesehatan yang mengancam, krisis ekonomi, dan kelaparan memang menyedihkan. Namun, rasa syukur tetap dipanjatkan karena banyak kenikmatan yang kadang tanpa kita sadari bisa datang. 

Kita memang dipaksa untuk jaga jarak dengan sesama manusia, tapi kita wajib lebih dekat terhadap Sang Pencipta, Allah Azza Wa Jalla. Aku tetap tak mau terganggu melakukan ibadah selama Ramadan tahun ini. Kembali lagi pada niat supaya lelah bisa menjadi lillah. Ada momen bersama keluarga yang bisa tetap terjaga saat wabah Covid-19 masih merajalela. Selain itu, aku bisa lebih menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar.

Semoga kita bisa melewati kesulitan ini dengan ikhlas. Tetap semangat dan tawakal kepada Allah SWT dengan khidmat. Percayalah, Allah SWT telah berjanji dalam firmannya karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Setitik tinta jadi noda
Setitik salah jadi dosa
Mari tekun ibadah di bulan puasa
Jalani saja dengan ceria

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun