Anak kucing yang suka bersembunyi di balik selimut itu mengingatkan masa kecilmu. Masa kau pernah belajar mencari kahangatan cinta selain dari tetek ibumu. Kehangatan cinta yang akan membelenggumu hingga senasib pesakitan di dalam terali emas, bila kau gagal menangkap hakikatnya.
Anak kucing yang gemar memanjat pohon jambu di depan rumah sekadar mengingatkan padamu. Di mana kau harus belajar melihat ke bawah dari ketinggian. Hingga ketika kembali ke bawah, kau tak silau akan ketinggian. Bukankah perbedaan keduanya bertumpu dari mana kau memandang?
Anak kucing yang berkeliaran di luar rumah malam hari mengingatkanmu agar selalu belajar menangkap bayangan dalam kegelapan. Bukan hanya bayangan tikus dan ular, namun pula bayanganmu sendiri yang sering tersingsal di lipatan kealpaan. Â Dari anak kucing, kau dapat temukan cahaya Tuhan dalam kegelapan.
-Sri Wintala Achmad-