Mohon tunggu...
Achenk Koesnoisme
Achenk Koesnoisme Mohon Tunggu... Buruh - Seorang lelaki kurus

Ingin selalu menulis demi berbagi kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Barisan Emak-emak Super

23 April 2021   00:13 Diperbarui: 23 April 2021   01:10 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hmmm ... saya tahu sekarang, pasti kalian ada maksud tidak baik sama tim kita," tuduh Siti. "Buktinya lihat Mak Musiyem langsung kabur."

"Bu ... bu ... bukan begitu, Bu," sahut Mboy. "Bu Bunga fobia warna hitam, makanya dia takut pas liat jilbab Mak Musiyem."

Setelah Musiyem mendekat, barulah Mboy mengatakan kejanggalan yang telah terjadi, sesuai perkataan Anne.

"Kampret ...! Berarti kita sudah diPHPin sama Pak RT." Musiyem segera mengeluarkan smartphone dari saku. "Gue mau update status dulu."

"Nanti aja bikin statusnya, Mak. Kita omongin dulu timnya Bu Yanie, kasihan," pinta Mboy.

Musiyem pun menuruti permintaan Mboy dan segera mencari Yanie dan kawan-kawan.

"Yah, rugi dong gue dari tadi di sini," gerutu Sila.

"Memangnya sampean ngeluarin duit, Mbak?" celetuk Indah. "Yang paling rugi itu saya!"

"Sudah enggak usah ribut, ayo kita ikut Mak Musiyem nyari Bu Yanie!" pinta Siti.

"Ah ngapain, mending saya goreng kripik tempe," sahut Indah yang sewot, lalu pergi.

"Saya juga mau pulang ah, waktunya tidur siang." Sila yang juga menolak ajakan Siti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun