Dalam dunia bisnis yang penuh tantangan, pola pikir seorang pengusaha dapat menjadi faktor penentu keberhasilan. Salah satu konsep psikologi yang sangat relevan adalah Mindset Growth vs. Fixed, yang diperkenalkan oleh Carol Dweck, seorang psikolog dari Stanford University. Menurut Dweck, "The view you adopt for yourself profoundly affects the way you lead your life." Artinya, cara seseorang memandang dirinya sendiri sangat mempengaruhi bagaimana ia menjalani hidupnya, termasuk dalam dunia bisnis.
Growth Mindset  adalah pola pikir di mana seseorang percaya bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat berkembang melalui usaha dan pengalaman. Sebaliknya, Fixed Mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang bersifat tetap dan tidak dapat diubah secara signifikan.Â
Lalu, mana yang lebih dibutuhkan pengusaha? Mari kita bahas lebih lanjut.
1. Karakteristik Growth vs. Fixed Mindset
Gambar tersebut berisi tabel yang membandingkan Growth dan Fixed Mindset dalam beberapa aspek, yaitu:
Respons terhadap Tantangan
- Growth: Melihat tantangan sebagai peluang belajar.
- Fixed: Menghindari tantangan karena takut gagal.
Reaksi terhadap Kegagalan
- Growth: Belajar dari kegagalan dan mencoba strategi baru.
- Fixed: Menyerah karena menganggap kegagalan sebagai batas kemampuan.
Upaya dan Dedikasi
- Growth: Percaya bahwa usaha berkontribusi pada perkembangan diri dan bisnis.
- Fixed: Percaya bahwa usaha tidak akan mengubah hasil.
Sikap terhadap Kritik
- Growth: Menggunakan kritik sebagai umpan balik untuk perbaikan.
- Fixed: Mengabaikan kritik karena merasa sudah cukup baik.
Pandangan terhadap Kesuksesan Orang Lain
- Growth: Terinspirasi dan belajar dari kesuksesan orang lain.
- Fixed: Merasa terancam atau iri terhadap kesuksesan orang lain.
Secara keseluruhan, growth mindset lebih terbuka terhadap tantangan, belajar dari kegagalan, menghargai usaha, menerima kritik, dan melihat kesuksesan orang lain sebagai inspirasi. Sebaliknya, fixed mindset cenderung menghindari tantangan, menyerah pada kegagalan, meremehkan usaha, menolak kritik, dan merasa iri terhadap kesuksesan orang lain.
2. Mengapa Pengusaha Harus Memiliki Mindset Growth?
a) Fleksibilitas dalam Menghadapi Perubahan
Bisnis selalu mengalami perubahan, baik karena teknologi, tren pasar, maupun kondisi ekonomi. Pengusaha dengan growth mindset akan lebih mudah beradaptasi dan mencari solusi inovatif, dibandingkan mereka yang memiliki fixed mindset yang cenderung bertahan pada cara lama.
b) Daya Tahan terhadap Kegagalan
Tidak ada bisnis yang selalu berjalan mulus. Pengusaha dengan growth mindset melihat kegagalan sebagai pelajaran, bukan akhir dari segalanya. Mereka lebih resilient dan mampu bangkit dengan strategi baru setelah mengalami kegagalan. Seperti yang dikatakan Thomas Edison, "I have not failed. I've just found 10,000 ways that won't work."
c) Kemampuan Membangun Tim yang Kuat
Growth Mindset mendorong pengusaha untuk percaya bahwa karyawan dan tim dapat berkembang melalui pelatihan dan pengalaman. Ini akan menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan penuh inovasi.
d) Memanfaatkan Peluang yang Ada
Seorang pengusaha dengan growth mindset lebih terbuka terhadap peluang baru, termasuk investasi, ekspansi bisnis, dan inovasi produk. Mereka lebih berani mengambil risiko yang terukur untuk mencapai pertumbuhan bisnis.
3. Cara Menerapkan Growth Mindset dalam Bisnis
- Ubah Cara Pandang terhadap Tantangan -- Lihat setiap tantangan sebagai kesempatan belajar, bukan hambatan.
- Jangan Takut Gagal -- Gunakan setiap kegagalan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan strategi bisnis.
- Terus Belajar -- Investasikan waktu untuk membaca, mengikuti pelatihan, dan memperluas jaringan bisnis.
- Kelilingi Diri dengan Orang yang Positif -- Bergaul dengan komunitas yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan diri.
- Berani Mengambil Risiko Terukur -- Evaluasi risiko dengan matang, tetapi jangan takut untuk mencoba sesuatu yang baru.
Growth Mindset adalah kunci keberhasilan bagi pengusaha di era yang terus berubah ini. Dengan pola pikir yang terbuka terhadap pembelajaran, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, dan keberanian untuk mengambil risiko, pengusaha dapat membawa bisnis mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Seperti yang dikatakan Carol Dweck, "Becoming is better than being." Artinya, terus berkembang lebih baik daripada hanya menerima keadaan apa adanya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI