Mohon tunggu...
Abu Tajir
Abu Tajir Mohon Tunggu... Freelancer - Bakul buku

Bakul buku yang hobi duit, nulis dan mengolah manusia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Teknik Perang Modern yang Tak Kenal Batas

8 Maret 2021   21:41 Diperbarui: 8 Maret 2021   21:47 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang media adalah teknik perang dengan memanipulasi arus berita, framing berita, kolom komentar, jurnalis, influencer, orang berpangkat, supaya  mereka menyiarkan, mendukung dan melindungi kepentingan kita, baik sukarela atau terpaksa.

Perang teknologi adalah teknik perang dengan menguasai atau mampu memproduksi teknologi terkini yang vital, yang bisa dipakai di waktu damai dan perang.

Perang sumber daya alam (SDA) adalah teknik perang dengan menguasai dan mengontrol sumber, jalur produksi, jalur distribusi juga pasar SDA tersebut, terutama SDA vital seperti minyak, gas dan rare earth materials.

Perang psikologi adalah teknik perang dengan memanipulasi persepsi masyarakat yang jadi target, supaya mengikuti dan tunduk pada kepentingan kita.

Perang sistem informasi adalah teknik perang dengan menguasai dan memanipulasi sistem informasi milik target supaya bisa memberi keuntungan pada kita.

Perang hukum internasional adalah teknik perang di mana kita ikut pada suatu organisasi internasional atau multinasional, di mana kita di dalamnya memanipulasi kebijakan yang akan dibuat atau menafsirkan kebijakan yang sudah ada supaya dengan sesuai kepentingan kita.

Perang lingkungan adalah teknik perang yang bertujuan untuk melemahkan atau menguasai target dengan merusak atau mengacaukan lingkungan di mana mereka mereka hidup.

Perang bantuan ekonomi adalah teknik perang yang bertujuan untuk menimbulkan adanya ketergantungan struktural dan mental lewat bantuan ekonomi; berupa bantuan moneter, infrastruktur, suplai data, privilege bisnis keluarga, dan lompatin birokrasi.

Sumber:

Kolonel Qiao Liang dan Kolonel Wang Xiang Sui. (1999). Unrestricted Warfare. PLA Literature and Arts Publishing House. Beijing. 

Mayor John A. Van Messel. (2005). Unrestricted Warfare: A Chinese Doctrine for Future Warfare? United States Marine Corps School of Advanced Warfighting Marine Corps University. Quantico.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun