Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Nembak Cinta Tipuan

11 Februari 2022   19:51 Diperbarui: 11 Februari 2022   20:19 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yaitu menuju sebuah tangga yang lebih tinggi lagi agar menuju puncak dari tujuannya yaitu sebagai bentuk ibadah kepada Sang Maha Pencipta. Karena lewat berumahtanggalah ada sebuah proses kehidupan akan lahirnya anak manusia sebagai titipan Sang Maha Pencipta.

Pernikahan atau perkawinan itu bawaan alami seperti binatang pun bisa melakukannya. Tetapi kelebihan manusia adalah diberi akal dan norma serta kedalaman bathin yang paling sempurna dari semua makhluk. Sehingga proses yang terjadi juga bagian dari perwujudan menuju kemuliaan.

Aku yang akan berjodoh dengan siapapun walau yakin akan banyak perbedaan tetapi ketika rasa cinta kasih sebagai anugrah yang bersumber dari Sang Maha Kuasa. Maka mudah-mudahan rumah tangga idaman akan bisa diwujudkan.

Rasa cinta dan sayang memang merupakan demam romatis. Tetapi tujuan dari berumah tangga harus bisa difahami secara pasti, untuk sama-sama berjuang demi ibadah.

"Tengtong, tengtong, tengtong.....!

Suara bunyi bell rumahku, pasti ini Marni yang sebelumya aku ijinkan untuk datang ke rumahku.


Aku pun melihat dari gordeng yang aku singkap. Benar saja Marni ada di balik pintu. Lantas aku pun membuka kunci pintu.

"Hai Anita...!

Kata pertama yang diucapkan Marni sambil tersenyum. Penampilannya memang selalu menarik karena pandai berdandan dengan pakaian yang sepadan dengan bentuk tubuhnya.

"Hai Marni, sini masuk. Aduuuuh cantiknya kamu hari ini".

Pujiku kepada Marni,  tampak dia sangat berbinar dari sorot matanya saat aku memujinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun