Mohon tunggu...
Apoteker Ilham Hidayat
Apoteker Ilham Hidayat Mohon Tunggu... Apoteker/Founder Komunitas AI Farmasi - PharmaGrantha.AI/Rindukelana Senja

AI Enhanced Pharmacist

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Seri Substitusi Impor (Bagian 6 - Akhir) : Apoteker dan Ekosistem Berkelanjutan

8 September 2025   08:00 Diperbarui: 8 September 2025   05:48 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit gambar: Ilustrasi buatan AI menggunakan ChatGPT/DALL*E oleh Ilham Hidayat (dokumen pribadi)

Seri Substitusi Impor (Bagian 6): Apoteker dan Ekosistem Berkelanjutan

Tulisan ini adalah bagian terakhir dari seri refleksi mengenai strategi substitusi impor obat dan alat kesehatan dari sudut pandang profesi apoteker. Setelah membahas ketergantungan impor, kualitas produk lokal, efektivitas business matching, perencanaan kebutuhan, serta monitoring harga, kini kita sampai pada simpulan besar: bagaimana menciptakan ekosistem kesehatan yang berkelanjutan. Di sinilah peran apoteker tidak hanya sebagai pelaksana teknis, tetapi juga sebagai aktor strategis yang memastikan keberlangsungan sistem.

Ekosistem Berkelanjutan: Apa Maksudnya?

Ekosistem kesehatan yang berkelanjutan berarti sistem yang tidak rapuh oleh guncangan eksternal, seperti fluktuasi kurs, krisis geopolitik, atau pandemi. Ia juga berarti sistem yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan adil, tanpa diskriminasi, dan tetap menjaga kualitas serta keterjangkauan. Bagi apoteker, ini adalah konteks kerja sehari-hari yang menentukan apakah pasien bisa mendapatkan terapi yang tepat atau tidak.

Tantangan Menuju Keberlanjutan

Ada beberapa tantangan utama yang membuat ekosistem kesehatan Indonesia masih jauh dari berkelanjutan:

  1. Ketergantungan impor yang tinggi: meski ada upaya substitusi, 90 persen bahan baku obat masih impor.

  2. Kualitas produk lokal belum konsisten: stigma terhadap mutu produk lokal belum sepenuhnya hilang.

  3. Distribusi tidak merata: daerah terpencil sering kekurangan stok meski di kota besar terjadi kelebihan.

  4. Harga tidak transparan: fluktuasi harga membuat pasien dan apoteker kesulitan.

  5. Keterlibatan profesi terbatas: apoteker sering hanya ditempatkan sebagai pelaksana, bukan perencana atau pengambil keputusan.

Peran Apoteker dalam Ekosistem Berkelanjutan

Apoteker dapat mengambil peran strategis dalam mewujudkan sistem yang lebih kokoh:

  • Sebagai penghubung ilmu dan kebijakan: apoteker memahami aspek farmakoterapi sekaligus realitas distribusi. Mereka bisa menjembatani kebijakan pusat dengan kebutuhan pasien di lapangan.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
    Lihat Vox Pop Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun