Mohon tunggu...
Lukmanul Hakim
Lukmanul Hakim Mohon Tunggu... Jurnalis Warga (JW) cbmnews.net, Divisi OSDM Panwascam Larangan, Koord. JW Belik Kab. Pemalang -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk Perubahan - Jangan Pernah Berhenti untuk Belajar - Selalu Semangat dan Berkarya melalui ide dan gagasan yang dituangkan dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Awas "Sales" Produk Berkedok Petugas Survei

18 Juni 2018   23:34 Diperbarui: 20 Juni 2018   12:38 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bapak/Ibu Permisi ya...," ujar salah seorang wanita membawa produk dan menyapa salah satu warga yang ditemuinya, sebut saja namanya RINI.

" Oh ya, ada apa yah ?," ujar Ibu yang sedang duduk di teras, kaget saat ada sapaan yang muncul dari luar.

lanjutnya, " Oh, maaf de, saya ga beli produk de...".

" Gak koq bu, saya hanya survei saja, minta waktu 5 menit saja bu," ucap Rini mencoba meminta kesempatan berbicara di depan ibu yang konon namanya ibu SINTA.

" Begini bu, kami hanya mensurvei saja, Ibu telepon rumahnya masih aktif kan ?," tanya Rini.

" Oh ya, masih aktif, emangnya kenapa de ?," tukas ibu Sinta.

" Kebetulan bu, kita lagi survei dulu,  rencananya kita akan mengadakan pameran di Carrefour / ITC ( menyebutkan nama mall atau tempat belanja terdekat dari lokasi sekitar). Ini bu, yang akan dipamerkan rencananya produk telepon rumah fasilitas handphone, dari segi tombolnya bu, tidak usah dipencet karena touschreen / layar sentuh, nadanya bu, bisa diganti-ganti, ada 20 nada, ada phonebook nya juga. Terus juga ada passwordnya, kayak ibu ambil uang di ATM itu lho...," dengan fasih Rini memaparkan produk yang ia pegang di depan ibu Sinta. 

Sebelum sempat Ibu Sinta mengucapkan untuk berkomentar, Rini langsung melanjutkan, " Nah...itu bu yang rencananya akan kita pamerkan, harganya nanti Rp.899.900, menurut ibu, dengan fasilitas lengkap diatas, termasuk mahal/murah/sedang ?".

"wah, kemahalan itu mbak, " ujar Ibu Sinta menimpali.

"Oh begitu ya bu,berarti kemahalan yah... OK terimakasih bu atas waktunya, nanti pendapat ibu akan kita sampaikan dan kita catat surveinya. OK, sekali lagi terimakasih," ujarnya seraya seolah sudah menyelesaikan surveinya.

Namun, tiba-tiba, Rini melanjutkan ucapannya, " Tapi, begini, ada kabar gembira buat Ibu, perlu Ibu ketahui, dari 100 warga yang kami survei, ada 10 produk yang dibagikan, GRATIS bu, kalau ibunya beruntung hari ini, bisa mendapatkan telepon rumah ini, tidak dengan harga Rp. 899.900. Ibu bisa mendapatkan produk ini cuma-cuma, hanya dikenakan biaya produksi saja bu, cuma 159.900. Itupun kalau ibu beruntung, kalau tidak beruntung, ya mohon maaf, Ibu tidak bisa mendapatkannya, meskipun ibu bayar 500 ribu," papar Rini kembali.

Ibu Sinta melongo, " oh begitu yah mbak, nanti aja deh mba, lain kali saja," ucapnya.

" Oh gapapa bu, Ibu nanti kalau mau beli, pas pameran saja dan harganya 899.900 yah. Kalau hari ini ibu beruntung, bisa dapatkan cuma bayar biaya produksi saja. Oh ya..Ibu rutin membayar telepon rumahnya kan selama 2 bulan ini ?," tanya Rini.

" Rutin mba, tidak pernah telat", jawab bu Sinta.

" Bisa tunjukkan bukti pembayarannya ?", lanjut Rini.

" Oh bisa," kata Ibu Sinta sambil lari kecil menuju ke kamar untuk mengambil struck pembayaran telepon rumah dan langsung menunjukkannya kepada Rini.

" wah...karena ibu bisa menunjukkan bukti pembayaran rekening telepon rumah, jadi saya ucapkan...SELAMAT yah bu..Ibu berhak mendapatkan produk ini, GRATIS, tidak dengan harga berapa bu ? Rp.899.900 yah, namun hanya dikenakan biaya produksi saja, cuma 159.900. OK bu, langsung saya catat nama Ibu sesuai KTP dan langsung saya pasangkan teleponnya yah," ucap Rini dengan penuh semangat intonasinya dalam berbicara.

Ibu sinta agak sempat terbengong beberapa detik, dan sejurus ia mengeluarkan uang 160.000 dan diserahkan kepada Rini, usai dipasangkan teleponnya dan mengisi data nama,alamat, kontak,  di form yang sudah disediakan Rini. Akhirnya Closing lah Rini berhasil menjual produknya dengan metode survei dan penawaran produk.

Prosedur semacam ini, sudah dialami penulis 14 tahun yang lalu, saat menjadi Management Training, suatu istilah untuk tingkatan dasar sebagai pekerja di PT yang menjadikan petugasnya menawarkan produk seperti cara diatas. Penulis ingat, dulu bekerja di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat di PT Swara Dinamika Konsolindo di bawah Cobra Group International.

" Kita ke lapangan itu bukan untuk menjual produk, namun untuk melatih skill confidence, attitude, keberanian berbicara, skill communication dan banyak lagi," ujar salah seorang leader saat menyampaikan saat meeting.  " Dengan berpenampilan rapi, berdasi saat di lapangan, melatih bahwa anda adalah manajer, kalian adalah Manajer.. Suatu saat pasti kalian akan membuktikannya" lanjutnya.

Sekelumit tentang COBRA Group International

Sejarah Cobra
- Berdiri pada tahun 1981 di Toronto - Canada Pendirinya: Mr. Murray Ranhart, dan Mr. Larry Tanembeum.

- Berkembang pesat di kurang lebih 120 negara termasuk Asia dan untuk kantor pusat COBRA di Asia berpusat di Hongkong.

- Masuk ke Indonesia pada tahun 1994 dibawa langsung oleh Mr. Troy A. Mobbs dari australia dan Mr. John T. Rangking dari United State.

C: Change
O: Opportunity
B: Behavior
R: Respect
A: Attitude

- Vice President Indonesia adalah Mr. Amrulloh Kasim, dan Mr. T.A Hariono.
- Misi: Membuka kantor cabang baru
Menciptakan Staff/ Manager baru
Mengurangi Pengangguran
- Visi: Mensejahterahkan karyawan
Membentuk nilai aspek kekeluargaan

Tujuan Kelapangan
- Untuk melatih mental/sikap
- Untuk melatih keberanian
- Untuk melatih skill komunikasi, management, leadership, motivasi, convident
- Untuk memahami karakter orang/masyarakat

Level Of Management

OBSERVER (Pengamatan 1 hari) -->MANAGEMENT TRAINING (2-6 hari) -->MERCHANDISER--> ADANCE -->EXCECUTIVE -->TRAINER --> LEADER (Staff, Administrasi, Personalia, Gudang, dll.) -->ASISTENT MANAGER-->OWNER/MANAGER

8 Kunci Sukses COBRA
1. Low Price (harga terendah)
2. Everytime Item (pergantian item setiap waktu)
3. Simple System (sistem yang sederhana)
4. No Experince (tidak perlu pengalaman)
5. No Invesment (tidak perlu modal)
6. No Seniority (tidak ada senioritas)
7. No Limit Time (tidak ada batasan waktu)
8. Profitable (keuntungan/pendapatan)

Virus yang biasa menyerang anggota COBRA
1. Diri sendiri
2. Keluarga
3. Teman/sahabat
4. Tetangga/mantan cobra
5. customer

Ternyata, Cobra makin mengepakkan sayapnya sampai di tempat tinggal kelahiran Penulis yakni di Brebes. Tahun ini 2018, penulis di jalan bertemu dengan beberapa orang yang menyetop kendaraan agar bisa membonceng naik, akhirnya penulis pun kasihan memboncengkan salah satunya. 

Di perjalanan penulis mencoba ngobrol dan ia menjelaskan sedang survei produk, seketika penulis bertanya, " apakah gabung di Cobra Group ? Jawabnyya, " Betul, koq tahu mas ?". Akhirnya penulis ceritakan pengalaman selama tiga bulan bergabung di COBRA. Suka dukanya, terutama ada pergolakan batin karena menipu orang. 

Pertama, mengatakan rencananya akan ada pameran, padahal tidak ada sama sekali. Menipu harga, setiap hari selalu berkata, harga segini, namun bisa segitu dan seterusnya. Intinya sistemnya lebih pada Penipuan melalui kalimat yang diolah sedemikian rupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun