Mohon tunggu...
Isroi Isroi
Isroi Isroi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Berbagi Tak Pernah Rugi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Sekantong Buah Salak

3 Februari 2016   09:55 Diperbarui: 3 Februari 2016   11:31 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Ada sih, tapi nggak banyak juga."

"Oke deh kalau begitu. Besok kita berangkat."

Esok hari kita sudah siap2 berangkat. Setelah pamitan dengan para sesepuh kami di Fatimah; Mas Imung, Mas Ikhsan, Mas Yono dan teman-teman yang lain, kami berangkat.

"Bismillah"

Agung membonceng di belakangku dengan tenang. Di jalan saya mampir ke pom bensin dulu. Seluruh uang di sakuku saya belikan bensin semua. Dompet yang sudah langsing jadi semakin kempes. Harapanku hanya tinggal sisa uang sakunya Agung.

Darah muda. Aku mengendari motor dengan kencang. Aku bisa tarik gas penuh. Jalan antara Prembun sampai Bajar lurus banget. Gass pooollll. Jalanan masih sepi. Aku lihat speedometer jarum sampai menunjuk angka 125-135. Aku merasa jadi Michael Doohan. Goncangannya sangat keras. Kaca helmku sampai bergetar. RK King memang raja jalanan.

Agung mendekapku kencang. Mungkin dia ketakutan sambil nahan napas dan berdoa.

Sampai di Bajarnegara kami berhenti di masjid agung yang ada di depan alun-alun untuk sholat dhuhur. Selesai sholat kami siap-siap melanjutkan perjalanan lagi. Ketika mau berangkat, Agung seperti kebingungan. Dia raba-raba seluruh sakunya.

"Ada apa, Gung?" tanyaku penasaran.

"Dompetku tidak ada, Is."

"Jatuh kali waktu wudhu tadi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun