Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangankan Narkoba, Terong Sering Disalahgunakan

14 Agustus 2020   11:33 Diperbarui: 14 Agustus 2020   12:00 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyalahgunaan Terong Oleh Sebagian Oknum wanita (kompas.com/dian)

Pembaca menelaah piston melakukan gerakan naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston harus mampu meneruskan tenaga hasil pembakaran ke crankshaft. Tapi ini konteks gairah seksual. 

Entah siapa yang menciptakan kata gairah seksual sehingga sekarang banyak dipakai, arti wanita juga memiliki fungsi yang sama dalam bercinta, namun menggunakan hati untuk menggetarkan sampai ke ubun-ubunnya. Pria romantis dan manisnya dapat mengisi dengan energi sensual dalam persepsi wanita.

Wanita dalam interaksi seksual cenderung terjadi tabu di Indonesia namun dalam konteks edukasi seks yang sangat berbeda. Wanita mungkin mabuk cinta dan salah satu atau keduanya mungkin mengalami gairah seksual meningkat berada dan  keadaan emosional pada titik ternyaman. Khusus situasi ini mungkin berfungsi sebagai bilangan prima yang mengarahkan interpretasi ke arah konfirmasi harapan.

Di kantor salah satu dasar untuk efek rangsangan seksual pada persepsi wanita yakni ketertarikan seksual terletak pada profesional pria atau kemampuan memimpin pria. Perselingkuhan antara sekretaris wanita dan atasan bukan rahasia umum. Istilah tukang gosip yakni "cem-ceman si bos". sejauh mana gosip, perilaku tersebut mencerminkan minat atau keinginan seksual juga. Bagi beberapa wanita yang ke tahuan nge-gosip wanita lain. Mereka spontanitas berkata, "iri bilang bosque".

Wanita yang terangsang secara seksual menganggap pria tampan lebih menarik dengan posisi jabatan ataupun kemampuan di perusaahaan. Pria diremehkan dalam posisi rendah dan yang diinginkan wanita dalam posisi strategis. 

Hal ini meninjau bukti bahwa meskipun perbedaan ini diperoleh saat menilai seberapa besar kemungkinan wanita tersebut bersedia menikah atau berzinah, hal sebaliknya diperoleh ketika peserta diminta untuk menunjukkan apakah perilaku tersebut bukti benar-benar berarti wanita tersebut bersedia.

Berdasar penelitian ini, wanita lebih cenderung setuju bahwa mereka melakukan banyak asumsi "jika, dan hanya jika", mereka bersedia berhubungan seks dalam "menikah atau berzinah". Ya tak jarang wanita lain cemburu dengan kenikmatan ini. Di mana peneliti menggaris bawahi niat seksual wanita dan pria karena niat kedua belah pihak untuk deal dan klik di ranjang. Untuk akses penelitian lebih mudah dan cepat peneliti mengibaratkan seksual seperti narkoba.

Bagaimana menyelesaikan atau memuaskan emosi dengan cepat tanpa pertimbangan yang memadai alasan untuk wanita melakukan hubungan intim. Ibarat menghindari narkoba, menghindari seksual sembarangan akan membuat hidup lebih baik. 

Keingintahuan kepemilikan penis dan sensasi seksual adalah candu yang sulit dihindarkan sehingga mereka tidak akan berhenti sampai monopouse. Daya tarik monopuse berkurang karena cairan lubrikasi wanita hilang dan mereka akan merasakan perih saat hubungan seksual.

Lebih lanjut peneliti  mengemukakan bahwa bicara situasi sosial dalam seksual di Indonesia karena keadaan intensvisceral wanita cenderung memusatkan perhatian ke dalam dan merusak kepedulian terhadap rumahtangga orang lain. Ketidaksetujuan sosial dalam merusak rumahtangga orang lain  di Indonesia karena tidak mencerminkan norma ketimuran. Mereka  sebagai wanita disebut "Pelakor" kepanjangan dari perebut laki orang.

Dengan demikian perilaku agreisif yang lebih memaksa secara seksual pada pria, mudah diidentifikasi sedangkan seks pada pria agresif  lebih banyak seks yang tidak diinginkan  para wanita yakni poligami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun