Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jendral Bintang Empat Merajut Tenun Kebangsaan dengan Secangkir Kopi

23 Januari 2021   23:44 Diperbarui: 23 Januari 2021   23:46 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup Jendral Bintang Empat,- Sedikit orang mengetahu bahwa Pak Gatot sering melakukan diplomasi dan diskusi dengan secangkir kopi. Kita bisa berbeda pangkat namun sekarang sederajat sebagai warga negara dan masih belum berubah dengan secangkir kopi.

Keputusan Gatot Nurmantyo tidak bergabung dengan koalisi pemerintah setidaknya diharapkan bisa memberikan harapan besar kepentingan rakyat. Kapasitas, pengalaman serta kemampuan diplomasi itu dinilai bisa menggalang kekuatan dari akar rumput menyelamatkan Indonesia.

Proses komunikasi yang hebat dari sang Jendral melibatkan keterampilan seseorang minum kopi untuk melakukan observasi, melaporkan, bernegosiasi dan juga memberikan tanda kesepakatan.

Siapa orang atau kelompok musuh yang akan dihadapinya dan seberapa besar kemampuan orang yang akan menjadi lawannya tersebut bisa menjadi kawan dengan diplomasi secangkir kopi. 

Secangkir kopi bisa memecahkan permasalahan dan mengatasi krisis perekonomian, krisis kesehatan, dan krisis kepercayaan di institusi yang dipimpinnya.

Harapan lumrah tapi semua tinggal harapan mengingat pada saat kampanye pilpres, cukup banyak program kerja yang ditawarkan Prabowo Subianto dan Joko Widodo  belum merefleksikan kinerja yang baik sejak 2019.

Diplomasi kopi ala sang jendral bukan sesuatu yang mutlak namun harus dijaga untuk mengantisipasi efek dari krisis kesehatan ini. Pendekatan kopi fokus pada pendekatan pertahanan dan keamanan yaitu dengan cara menilai fungsi kekuasaan sebagai instrumen militer dalam dan luar negeri.

Secangkir pendekatan ini untuk menyampaikan kepentingannya masing-masing untuk menyelesaikan dinamika hubungan internasional sampai urusan lokal di RT dan RW sampai distrik. Seiring berjalan waktu, kedua mantan rival pada dua kali pilpres tersebut tampaknya bakal berjalan harmonis dan saling menguatkan satu sama lain.

Namun belum menunjukkan kinerja strategis sehingga kemunculan Gatot Nurmantyo pun  ancaman bagi Prabowo Subianto. Jika kedua dasar pemikiran ini disatukan, tentu akan membuat program pemerintah makin paripurna akan muncul dari Gatot sebagai simpul kepentingan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun