Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Trump Effect" bagi Pemakzulan Jokowi dalam Krisis Multidimensi Indonesia

20 Januari 2021   20:00 Diperbarui: 20 Januari 2021   20:09 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi presiden jokowi menerima trump effect dari Amerika Serikat. Sumber gambar : tempo.co diolah pribadi

Dalam Pasal 7A menetapkan, Presiden Jokowi dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh MPR atas usul DPR, baik apabila terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, dan perbuatan tercela pada saat krisis multidimensi di Indonesia.

Kekuatan rakyat Indonesia sangat kuat untuk pemakzulan itu harus melalui proses yang berlapis-lapis dan panjang bahkan di dalam pasal 7 undang-undang Dasar 45 hasil amandemen proses pemakzulan Presiden itu melalui dua lapisan yaitu 

a. Lapisan proses politik legislatif di DPR dan MPR.

b. Lapisan proses hukum di Mahkamah Konstitusi.

Artinya posisi Jokowi sebagai presiden atau kekuasaan presiden itu tidak mutlak dan tidak tak terbatas sehingga Presiden Indonesia bisa dilengserkan bila melanggar hukum  seperti korupsi, melakukan kejahatan dan sudah tidak dianggap pantas atau mampu menjalankan fungsi presiden.

Selain Trump Effect,  ada ketentuannya meskipun sangat mudah dan bisa panjang prosesnya dan kalau kita lihat juga dalam realitas politik atau sejarah politik kita Bung Karno itu akhirnya dilengserkan Pak Harto sebegitu kuatnya beliau selama 32 tahun.

Begitu juga, Pak Harto oleh BJ Habibie hingga Gusdur oleh Megawati. Ini menjadi alasan objektif alasan objektif atau politik etis ini sudah hadir sebenarnya untuk memulai proses pemakzulan Presiden Jokowi di Indonesia.

Parit-parit keluhuran dan daya keagungan akan mengitari orang baik namun kepalsuan-kepalsuan yang timbul pemakzulan kepada Trump.

Banyak dugaan bahwa Trump telah menyalahgunakan kekuasaannya sebagai presiden AS. Trump sebagai presiden tak mampu melakukan tugasnya dengan baik hingga Trump juga mulai mengundurkan diri akibat insiden provokasi.

Dalam Trump Effect, Politisi Senayan kan jelas pro pasti mendukung pemerintah itu kan Artinya mereka mengamankan kepentingan mereka ketika mereka mengamankan posisi Presiden tapi masyarakat sudah ada alasan-alasan objektif. 

Alasan objektif, Yakni ketidakmampuan pemerintah jalani tugas dan fungsinya dalam mengatasi krisis multidimensi menimbulkan pemakzulan Jokowi oleh rakyatnya.

Selain merujuk Trump Effect, Soeharto yang kuat didukung dwi fungsi ABRI dan Elit DPR bisa jatuh  bila mereka menerima desakan-desakan dari rakyat elemen-elemen masyarakat Indonesia.

Dalam demokrasi Jokowi yang sedang berkuasa itu bisa dijatuhkan oleh kehendak rakyat dan mau menandatangani berbagai macam undang-undang yang lebih populis dan akhirnya Indonesia juga menjadi salah satu negara yang tidak yang paling sejahtera dan juga paling merata dalam krisis multidimensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun