Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lebih Buruk Banjir Darah daripada Hidup Susah

8 Januari 2021   01:16 Diperbarui: 8 Januari 2021   01:17 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Individu-individu mengejar kepentingan-kepentingan mereka sendiri sehingga menimbulkan kesenjangan pendapatan yang makin melebar mengikis kepercayaan kepada kapitalisme di seluruh dunia.

 Angin reformasi turut menggerusnya seakan penjajahan belum selesai. Penerapan kapitalisme memiliki andil yang besar atas tingginya angka kemiskinan, pengangguran, kesenjangan sosial, dan kerusakan lingkungan.

Banyak alasan anak muda masuk pusaran kekuasaan agar mereka tidak ada yang berani berlaku sewenang-wenang karena ketika Anda menjadi orang kecil rentan sekali diskriminasi dan intimidasi. Kalaupun Anda membawa ke pengadilan, maka hukum lebih mudah diperjualbelikan.

Dahulu seluruh rakyat tidak masalah miskin sama-sama asalkan terhindar dari ketidaksetaraan. Namun hari ini banyak berlomba-lomba mencari kekuasaan dan harta agar tidak mudah diintimidasi dan menyelamatkan diri.

Naluri beradaptasi dalam menghadapinya untuk dapat bertahan hidup di zaman ekstrem perubahannya sangat cepat dan tidak menetap dari benua ke benua untuk bertahan dalam waktu untuk menjadi kuat.

Perasaan, mulai dari sedih, gusar, kecewa, marah, putus asa, dan aura negatif lainnya akan menangis. Sedikit mengetahui menjadi presiden tidak mengubah seluruh keadaan saat ini apalagi ajakan untuk kudeta menimbulkan masalah baru.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun