Data menarik dari NASA bahwa penelitian mereka sejak awal abad 20 sampai pertengahan abad 21 terutama tahun 2020 sangat mengejutkan di dunia. Selain itu didukung oleh bukti pulau jawa berupa peningkatan kadar karbon dioksida di atmosfer.
Dari data NASA infografiknya menggambarkan perubahan suhu permukaan global relatif meningkat terhadap suhu relatif tinggi dari tahun ke tahun terdapat pemanasan bumi akibat pembakaran karbon dioksida terus menerus sebagai dosa manusia.
3. Drainase Perkotaan Tidak Berwawasan Lingkungan
Perkotaan di pulau jawa tidak sedikit yang menggunakan drainase berwawasan lingkungan mulai dari resapan air, tampungan air dan alirkan air secara bertahap dan sistematis di tiap-tiap perumahan dan industri sehingga kita sendiri yang rugi.
Konsep drainase perkotaan berwawasan lingkungan tidak diterap di pulau jawa secara komprehensif menimbulkan banjir rutin yang dapat tak dapat kita hindarkan.
Menariknya pola menampung air sementara atau pola detensi mampu menampung dan menahan air limpasan permukaan sementara untuk kemudian mengalirkannya ke badan air untuk menjaga keseimbangan tata air.
Sedangkan pola resapan atau pola retensi menampung dan menahan air limpasan dari penampungan sembari memberikan kesempatan air tersebut untuk dapat meresap ke dalam tanah secara alami antara lain dengan membuat bidang resapan.
Terakhir pola alirkan air dengan naturalisasi dari proyek penanganan dan pelebaran sungai secara berkelak-kelok untuk menunjang kegiatan memperlambat kegiatan debit air dari hulu ke hilir.
Buruknya tata ruang kota yang mencakup segala aspek drainase perkotaan tidak berwawasan lingkungan menjadi penyebab banjir di pulau jawa. Â Hal itu terjadi karena permasalahan infrastruktur tersebut tidak memikirkan prinsip dasar mengendalikan kelebihan air berwawasan lingkungan.
4. Kekurangan Vegetasi