Syariat dan maslahat tidak harus berseberangan. Keduanya bisa berjalan beriringan, selama niat, rukun, dan distribusinya tetap dalam koridor syariat Islam.
Maka IPHI menyelenggarakan:
Seminar Nasional IPHI
"Bisakah Dam Dipotong di Indonesia"
dialksanakan pada tanggal, 29 Juli 2025
di-Oasis Amir Hotel, Jakarta Pusat
Dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia
Seminar ini bukan forum untuk menggugat, tapi ruang untuk merenung bersama. Menyatukan ulama, akademisi, dan pemangku kepentingan untuk membaca ulang makna ibadah dalam konteks bangsa yang masih lapar dan tertinggal.
Bayangkan jika 200.000 ekor domba dam bisa memberi makan kepada 1 juta anak Indonesia setiap tahun.
Bayangkan jika syariat tak hanya tertulis, tapi terasa --- di perut anak-anak yatim dan santri yang menanti.
Bukan hanya menyembelih hewan, tapi juga menyambung kehidupan.
Kami tidak sedang mengajukan fatwa tandingan. Kami hanya mengetuk ruang tafsir, agar hikmah dan maslahat bisa kembali menjadi jiwa dari ibadah.
Tafsir, Maslahat, dan Masa Depan Anak Bangsa
Ulama terdahulu mewariskan kebesaran jiwa dalam memaknai ibadah. Kita masih ingat bagaimana para pendiri bangsa rela melepas Piagam Jakarta demi persatuan. Karena mereka tahu, agama yang benar tidak memaksa, tetapi mengayomi.