Mohon tunggu...
Abdullah Zain
Abdullah Zain Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Mahasiswa Universitas Diponegoro

In Harmonia Progressio

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Nasib Para Ibu Kantin yang Pasrah Menanti Sekolah Masuk Lagi

12 Maret 2021   11:41 Diperbarui: 12 Maret 2021   15:28 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang membuat mereka masih bertahan karena sepasang suami istri tersebut ditugasi untuk menjaga sekolah, bisa dibilang menjadi tukang kebun sekolah.

Saya tanya kepada mereka, "lah kantin yang lain tutup buk, pak?" dengan nada melas sang ibu kantin menjawab "lah mau gimana lagi mas, anak-anak belajar di rumah, nekat buka juga gaada yang beli". 

Benar juga. Sungguh kasihan nasib mereka, mana pekerjaan suami-istri satu-satunya lagi, tidak ada sumber pemasukan selain dari usaha kantin sekolah tadi.

Kantin-kantin yang tutup tadi masih milik pengelola yang lama, mereka tidak mencabut ijin usahanya. Mereka masih menunggu, kata ibu kantin yang masih jualan "ya masih pada menunggu mas, dulu katanya hanya diliburkan dua minggu, terus malah dilanjut katanya sampe tahun ajaran baru, eh malah dilanjut lagi katanya sampai tahun baru 2021, eh ternyata sampai sekarang anak-anak sekolah belum masuk juga.". hmm, isu-isu tentang sekolah akan masuk tatap muka lagi memang banyak bertebaran, sayangnya tidak satupun isu tersebut menjadi kenyataan.

Katanya sekarang para pemilik kantin yang tutup sementara tadi sudah pulang ikut mertua dan orang tua mereka di kampung halaman, bekerja serabutan, selebihnya bernasib bagaimana tidak ada yang tahu, mereka sudah sibuk sendiri-sendiri untuk memutar otak bagaimana caranya agar tetap bisa hidup berkecukupan.

Namun di benak mereka masih turut pasrah menunggu sekolah buka kembali...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun