Dulu, tegur sapa lumrah.
Kini, benda kotak ditangan merabah.
Dulu, tegur sapa tanpa memandang.
Kini, rasa curiga berkumandang
Dulu, senyum tak memilih.
Kini, senyum hanya untuk meraih.
Dulu, nasihat bertebar.
Kini, caci maki melebar.
Dulu, pancasila ideolgi.
Kini, pancasila narasi.
Dulu, bertengkar didepan meja.
Kini, bertengkar dibelakang meja.
Dulu, gotong royong.
Kini, merongrong menggarong.
Dulu, saling rangkul.
Kini, saling pukul.
Dulu, gorengan itu lezat.
Kini, gorengan itu cacat.
Dulu, semua saudara.
Kini, hanya satu atau dua.
Dulu, kampret dan cebong mulia.
Kini, kampret dan cebong durhaka.
Dulu, demi bangsa.
Kini, demikian.
Dulu, Indonesia.
Kini, In Do Ne Si A
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!