Mohon tunggu...
Abdul Aziz
Abdul Aziz Mohon Tunggu... Wiraswasta

bervespa menikmati alam dan tata ruang kota

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kepemimpinan Tegas di Tengah Konflik Tapal Batas

16 Juni 2025   12:38 Diperbarui: 16 Juni 2025   12:38 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Tribun Banten

Masalah tapal batas antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, terutama soal kepemilikan beberapa pulau kecil, jadi sinyal serius buat stabilitas antarwilayah. Masalah seperti ini tidak hanya soal urusan administrasi, tapi juga bisa memicu ketegangan sosial di tengah masyarakat. Makanya, pemerintah pusat perlu segera turun tangan dengan adil dan tegas supaya konflik ini tidak semakin panjang. Penyelesaiannya harus pakai data, aturan hukum, dan musyawarah, agar urusan batas wilayah ini jadi bukti kedewasaan kita sebagai bangsa, bukan malah jadi sumber perpecahan.

Lebih dari itu, sengketa antar wilayah bukan sekadar masalah teknis. Kalau dibiarkan, bisa memicu gesekan antar warga, bikin pembangunan jalan di tempat, bahkan bikin orang kehilangan kepercayaan sama pemerintah. Karena itu, peran pemerintah pusat penting banget sebagai penengah yang netral dan adil. Tujuannya jelas, biar batas wilayah bisa diputuskan secara objektif dan bisa menjaga persatuan serta keberlanjutan pembangunan.

Di sisi lain, langkah Presiden Prabowo yang langsung turun tangan menangani sengketa antara Aceh dan Sumut patut kita apresiasi. Ini bukti nyata bahwa beliau serius menjaga keadilan dan keutuhan NKRI. Pendekatannya juga jelas dan terukur berbasis data, kajian hukum, dan peta geospasial. Ditambah lagi, beliau melibatkan semua pihak, dari kepala daerah sampai tokoh masyarakat. Ini menunjukkan gaya kepemimpinan yang terbuka dan mengutamakan dialog demi menjaga persatuan.

Kepemimpinan cepat tanggap Presiden Prabowo ini penting banget untuk mencegah masalah semakin rumit apalagi kalau sampai jadi isu politik atau etnis. Soalnya, kejelasan soal batas wilayah itu bukan cuma urusan peta, tapi juga menyangkut pelayanan publik, pembangunan, dan kepastian hukum. Dengan hadirnya pemerintah pusat, warga jadi merasa lebih tenang dan potensi konflik bisa ditekan. Ini contoh nyata negara hadir buat warganya.

Kedepannya, pemerintah pusat perlu lebih sigap menyelesaikan persoalan batas wilayah di seluruh Indonesia. Harus ada kebijakan nasional yang adil, terbuka, dan berbasis data. Koordinasi antar instansi juga harus diperkuat, termasuk peran Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Kemendagri. Selain itu, forum komunikasi rutin antar provinsi bisa jadi solusi bagus untuk mencegah konflik serupa dan mempererat semangat kebangsaan.

Intinya, langkah tegas Presiden Prabowo dalam menangani masalah ini layak dapat acungan jempol. Beliau menunjukkan kepemimpinan yang berani dan solutif. Penanganan yang cepat dan damai ini jadi contoh bagus bagaimana konflik antar wilayah bisa diselesaikan secara bijak, tanpa bikin gaduh, dan tetap mengutamakan kepentingan rakyat serta daerah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun