Rasa empati adalah sebuah keharusan yang kita miliki. Tanpa empati tentu kemanusiaan akan mati. Dengan kita membaca karya-karya sastra yang sarat dengan realitas serta bumbu-bumbu fiksi yang mempesona.Â
Kita dapat meperdalam dan terus memunculkan rasa empati kita terhadap sesama manusia. Semakin banyak kita membaca, tentu kita akan semakin adil dalam memperlakukan manusia.
Ketiga, kita bisa semakin sederhana dan bergembira
Baik karya sastra itu merupakan puisi, novel, dan cerpen memiliki fungsi untuk mengabarkan pada kita tentang realitas yang dialektis. Pelajaran-pelajaran berharga yang terdapat pada karya sastra tentu akan membawa kita semakin sadar diri.Â
Semakin kita sadar akan keterbatasan, maka semakin hati-hati pula kita dalam mengambil keputusan. Kesederhanaan merupakan simbol dari kebijaksanaan yang ada pada diri kita.
Dengan membaca, terlebih karya sastra, kita akan semakin memahami kehidupan. Kita dapat memahami kisah-kisah para pendahulu dan orang lain.Â
Tentu saat mebaca karya sastra ada rasa sedih, miris, dan kasihan. Tetapi dari rasa-rasa itulah kita akan belajar bersikap dan menjadi manusia seutuhnya.Â
Semakin manusia mengetahui rasa sedih, hal yang tak pantas, sesuatu yang tak seharusnya, maka manusia akan juga mencari cara bagaimana itu semua tidak terjadi lagi. Dengan kata lain manusia akan mencari cara supaya lebih bergembira ketika telah mendapatkan pelajaran dari membaca karya sastra.
Soal membaca sastra, walau sulit tetap harus kita lalui secara perlahan. Kita harus melawan rasa malas. Menyediakan waktu luang yang produktif dan menyadari bahwasannya membaca, terutama karya sastra adalah sebuah kebutuhan untuk kita.Â
Karena membaca adalah pesta kata-kata, sastra akan membawa kita memahami kehidupan, menyelam ke hal yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Mencintai sastra, seperti mencintai diri kita sendiri akan membawa kita kepada kenikmatan yang hakiki.
Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk mencintai sastra?