Mohon tunggu...
Bayu Ilham Sulaiman
Bayu Ilham Sulaiman Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Dewan Perwakilan Politik

Mahasiswa Prodi Komunikasi PJJ Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

3 Faktor Mengapa di Indonesia Banyak Koruptor

16 September 2018   02:34 Diperbarui: 16 September 2018   02:53 3953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koruptor (Sumber: liputan6.com)

Tidak bisa kita pungkiri lagi, saat ini Indonesia berada pada  salah satu negara paling korup di dunia. Dan penyakit (korupsi) ini sudah ada sejak lama, entah mengapa sampai sekarang Indonesia belum juga bisa menyembuhkan penyakit kronisnya tersebut. Entah karena kurangnya moral oknum pejabat atau karena Indonesia kekurangan orang jujur

Faktor-faktor yang mempengaruhi Indonesia terkena penyakit korupsi ini sebenarnya cukup banyak, namun saya akan menyebutkan 3 faktor terbesarnya saja

1. PENDIDIKAN

Pendidikan (Sumber: depokpos.com)
Pendidikan (Sumber: depokpos.com)
Kita semua tahu bahwa pendidikan adalah salah satu faktor penunjang maju atau tidaknya sebuah negara. Pendidikan juga bisa dijadikan sebagai faktor ada atau tidaknya koruptor di suatu negara. Kenapa bisa begitu?

Salah satu tempat menuntut ilmu adalah sekolah, sekarang coba kita lihat dengan mata kepada kita sendiri. Bagaimana kualitas pendidikan di sekolah Indonesia? Sudah meratakah? Fasilitasnya sudah digunakan dengan semaksimal mungkin? Untuk saat ini sangat disayangkan, pertanyaan-pertanyaan tersebut kita jawab dengan "Belum"

Hampir setiap pejabat pemerintah di Indonesia saat ini pasti pernah merasakan namanya duduk di bangku sekolah. Tapi pertanyaannya, kenapa mereka masih korupsi? Apakah kurangnya tahun belajar? Kurangnya buku bacaan? Atau apakah harus diadakan mata pelajaran khusus tentang politik yang di dalamnya ada bab "Hinanya menjadi koruptor"?

Saya yakin hampir setiap mereka yang korupsi waktu masih sekolah hanya diniatkan untuk mendapatkan nilai bagus, ijazah, dan pekerjaan. Padahal sejatinya setiap siswa sekolah itu seharusnya meniatkan sekolah untuk menuntut ilmu yang dengan ilmunya itu dapat memperbaiki negaranya, bukan malah merusaknya seperti koruptor lakukan

2. RASA MALU

Malu (Sumber: victorynews.id)
Malu (Sumber: victorynews.id)
Inilah suatu sikap yang sangat minim dipunyai para koruptor, yaitu "rasa malu". Kalian lihat sendiri kan betapa sumringahnya wajah para koruptor ketika ditangkap KPK. Senyuman yang terkadang menunjukkan gigi, bahkan ada yang tertawa-tawa. Mungkin 'urat malu' mereka sudah putus

Tidak ada rasa penyesalan dan rasa malu pada diri mereka, itulah yang membuat rakyat geregetan kepada mereka. Sudah mencuri uang rakyat, menikmatinya, ketika ditangkap malah cengar-cengir

Coba lihat maling-maling kecil, seperti maling motor, mobil, atau ayam. Bagaimana perlakuan rakyat kepada mereka? Bandingkan dengan maling besar seperti koruptor yang dengan uang korupsi tersebut dapat membeli puluhan mobil, ratusan motor, bahkan puluhan ribu ayam. Bukankah maling ayam dan koruptor sama-sama maling? Lalu kenapa perlakuannya berbeda? Katanya Indonesia negara hukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun