Mengapa berubah nama ?
Barretty menjual Villa Isola ke Pemerintah Indonesia. Â Perubahan nama Villa Isola menjadi Bumi Siliwangi diambil dari soneta karya Mr. Mohammad Yamin yang dibacakan di akhir pidato peresmian Gedung Isola pada tahun 1954. Pemerintah Republik Indonesia menjadikan Bumi Siliwangi sebagai tempat lembaga pendidikan.
Perjalanan panjang melintas zaman. Dari awal berupa bangunan mewah, sempat mengalami kerusakan karena tidak terawat saat perang revolusi. Namun keberadaan Villa Isola tetap merupakan warisan budaya negara kesatuan republik Indonesia. Jadi harus berdiri kokoh.
Bangunan bersejarah di Bandung telah menambat penat menjadi nikmat hebat manakala menimpa diri. Ya ...diantara bangunan-bangunan megah tersebut ada dua yang  telah terikat dengan kuat pada hasrat untuk mengikat janji seumur hayat melekat, yakni Villa Isola dan Aula Barat-Timur ITB.
Tempat Jeany Huginy, istriku sekarang, menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Pendidikan Biologi. Cerita tentang Gedung Isola seolah tak pernah berhenti betapa dia sangat menghargainya. Berkelompok mengerjakan tugas dibawah pohon rindang sebelah bangunan, diiringi gemericik air pancuran di depannya. Tenang dan menyenangkan. Tugas pun selesai lebih cepat. Suasana yang tidak akan pernah lupa. Taman parter, sebuatan tempatnya.
Secara sadar, Gedung Isola sering mengisi hati ketika harus bertamu ke kampus IKIP, sekarang UPI. Saat bertemu dengan Jeany Huginy pertama kali di Masjid Salman ITB, langsung jatuh hati, berlanjut ke Jurusan Pendidikan Biologi UPI. Kebetulan bangunannya sangat dekat dengan Gedung Isola. Jadi lebih banyak cerita tentang bangunan tersebut. Memang indah, megah dan kokoh sekokoh niat dan usaha pemilik awal membuatnya. Begitu pula saya mengokohkan niat dalam perkawinan.
Villa Isola, Gedung Isola atau Bumi Siliwangi nama sekarang, elok dipandang. Gedung idaman nan menawan. Semoga tetap terjaga.Â