BANGUNAN IDAMAN NAN Â MENAWAN
Oleh Abas Basari
Â
Gedung Isola
Bandung sangat terkenal dengan bangunan-bangunan bergaya arsitek khas di jamannya. Sebutlah Gedung Isola di Bandung Utara, siapa yang tidak mengenalnya ?
Itulah Gedung Isola yang menjadi ciri khas UPI saat ini. Kebanggan urang Bandung juga  warga Jawa Barat sekaligus warisan budaya bangsa Indonesia. Dilihat dari sisi arsitekturnya memang unik.
Saat itu, Villa Isola merupakan tempat tinggal  D.W Berretty juragan media ANETA, media yang mendominasi penyiaran Hindia Belanda . Sangat mencolok dibandingkan bangunan di sekitarnya, karena lahan perkebunan sayuran. Berlokasi sangat jauh dari pusat kota, maka pemilik rumah memberi nama tempat tinggalnya dengan nama Villa Isola. Memang terisolir dari keramaian kota.
Bangunan yang menunjukkan puncak modernitas di masanya dengan gaya arsitektur art-deco. Menampilkan banyak lengkungan sehingga memberikan kesan pemiliknya seorang yang berkelas.
Kondisi sekarang pun masih kokoh kuat laksana paku bumi menancap di perut bumi Parahyangan. Bangunan yang berdiri megah berwarna putih dengan penataan taman di sekitarnya membuat suasana seperti di Eropa. Apalagi saat musim penghujan tiba, dengan kabut tebal di pagi hari, berfoto di Isola serasa bukan lagi di Bandung. Suasana taman yang tidak dihilangkan oleh pemilik yang sekarang menjadikan tamannya  tujuan mereka untuk mengabadikan moment wisuda.
Walau berlokasi persis di tepi jalan Setia Budi yang ramai kendaraan namun ada pagar tanaman yang rapat dan berukuran tinggi sehingga kebisingan pun menjadi jauh berkurang. Boleh dibilang tidak terasa. Saat akhir pekan, lokasi Gedung Isola dan taman sekitarnya menjadi tempat yang tepat untuk healing sambil menyimpan memori atau menguak memori lama.
Mengapa berubah nama ?
Barretty menjual Villa Isola ke Pemerintah Indonesia. Â Perubahan nama Villa Isola menjadi Bumi Siliwangi diambil dari soneta karya Mr. Mohammad Yamin yang dibacakan di akhir pidato peresmian Gedung Isola pada tahun 1954. Pemerintah Republik Indonesia menjadikan Bumi Siliwangi sebagai tempat lembaga pendidikan.
Perjalanan panjang melintas zaman. Dari awal berupa bangunan mewah, sempat mengalami kerusakan karena tidak terawat saat perang revolusi. Namun keberadaan Villa Isola tetap merupakan warisan budaya negara kesatuan republik Indonesia. Jadi harus berdiri kokoh.
Bangunan bersejarah di Bandung telah menambat penat menjadi nikmat hebat manakala menimpa diri. Ya ...diantara bangunan-bangunan megah tersebut ada dua yang  telah terikat dengan kuat pada hasrat untuk mengikat janji seumur hayat melekat, yakni Villa Isola dan Aula Barat-Timur ITB.
Tempat Jeany Huginy, istriku sekarang, menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Pendidikan Biologi. Cerita tentang Gedung Isola seolah tak pernah berhenti betapa dia sangat menghargainya. Berkelompok mengerjakan tugas dibawah pohon rindang sebelah bangunan, diiringi gemericik air pancuran di depannya. Tenang dan menyenangkan. Tugas pun selesai lebih cepat. Suasana yang tidak akan pernah lupa. Taman parter, sebuatan tempatnya.
Secara sadar, Gedung Isola sering mengisi hati ketika harus bertamu ke kampus IKIP, sekarang UPI. Saat bertemu dengan Jeany Huginy pertama kali di Masjid Salman ITB, langsung jatuh hati, berlanjut ke Jurusan Pendidikan Biologi UPI. Kebetulan bangunannya sangat dekat dengan Gedung Isola. Jadi lebih banyak cerita tentang bangunan tersebut. Memang indah, megah dan kokoh sekokoh niat dan usaha pemilik awal membuatnya. Begitu pula saya mengokohkan niat dalam perkawinan.
Villa Isola, Gedung Isola atau Bumi Siliwangi nama sekarang, elok dipandang. Gedung idaman nan menawan. Semoga tetap terjaga.Â