Malam ini, hari sial itu datang dengan dua kombinasi tersebut. Selain ia membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan kendaraannya, ia juga harus menunggu lebih lama lagi karena sang driver yang tersesat karena arahan dari google maps yang salah.
Aldo pun akhirnya sampai rumah lebih larut dari seharusnya. Sesampai di rumah, ia tanpa terasa membaringkan badannya di sofa untuk waktu yang cukup lama. Meskipun sudah larut malam, Aldo tetap memutuskan untuk membersihkan badannya terlebih dahulu sebelum ia naik ke tempat tidurnya.
Waktu pun menunjukkan pukul 11 malam. Fenomena aneh itu kembali datang menghampiri rumah itu. Menyatunya ruang dan waktu antara Aldo dan Shinta pun kembali terulang. Di saat itu, Shinta baru saja keluar dari ruang kerjanya setelah seharian menyelesaikan draft kedua naskah terbarunya.
Samar-samar ia mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi seolah seperti ada seseorang yang sedang menggunakan shower kamar mandinya tersebut.
Tiba-tiba, ia teringat dengan sosok pria mesum misterius kemarin malam. Kali ini, Shinta benar-benar penuh persiapan. Sembari menunggu sosok misterius yang ada di kamar mandi itu keluar, ia sudah siap dengan tongkat baseball ditangannya yang akan ia gunakan untuk memukul pria tersebut.
Tak membutuhkan waktu lama, sosok pria keluar dari kamar mandi sembari menggosokan handuk diatas kepalanya. Untungnya pria itu dalam kondisi sudah berpakaian, dan melihat kesempatan itu, Shinta dengan cepat memukul pria tersebut dengan tongkat baseballnya hingga tersungkur jatuh dan tak sadarkan diri.
Setelah 10 menit tak sadarkan diri, Aldo membuka matanya dan terkejut melihat tongkat baseball yang hanya berjarak 5 cm dari wajahnya.
"Nah kena kan lo cowok mesum, ngapain masuk ke rumah orang? pake mandi segala pula" ujar Shinta dengan nada emosi.
"Lagi-lagi kamu? udah saya bilang ini rumah saya, kamu loh yang ngapain di rumah saya" jawab Aldo sembari perlahan duduk dari posisi tidurnya.
"Eh..eh diem dulu! omong kosong apa ini?! gue udah tinggal di rumah ini semingguan yaa, jangan ngaco deh lo." jawab Shinta sembari mengacungkan tongkat baseballnya.
"Oke, kamu sewanya ke siapa? Pak Asep bukan?" tanya Aldo datar.