Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ada Apa di Balik Peringatan "Waspada" Kedubes AS Jelang 22 Mei 2019?

19 Mei 2019   02:38 Diperbarui: 19 Mei 2019   02:53 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Intelijen AS mendapat informasi diteruskan pada Kedubes adanya rencana meledakkan bom cara baru yakni melalui gelombang WiFi. Tanpa bermaksud meremehkan tampaknya AS masih melihat peristiwa yang bakal terjadi adalah sebatas Demonstrasi skala besar saja. Tidak ada tanda-tanda AS melihat persoalan ini sangat serius.

Meski kita perlu melihat gerak-gerik AS untuk mengukur langkah antisipatif tapi tidak selamanya bisa diketahui apa sebetulnya yang lebih diketahui oleh Paman Sam terhadap negeri "Paman Dolit" ini. Salah buktinya adalah peristiwa yang menyeret AS dalam peristiwa G-30 S PKI pada 1965lalu. Peristiwa G-30 S PKI  - Gestapu- Gestok- pada 30 September 1965 masih menyimpan sikap mesterius AS. 

Meskipun National Security Archive (NSA), National Declassification Center (NSC) dan National Archives and Records Administration (NARA) telah berusaha "membongkar" 39 dokumen setebal 30.000 lebih halaman, tetap saja belum memberi jawaban pasti apakah kedubes AS saat itu tahu apa tidak rencana serangan pembunuhan 30 September 1965 lalu. 

Bahkan saat Dubes AS saat itu Howard P. Jones (salah satu rekan terhangat presiden Soekarno) meninggal dunia pada 1973 telah "pergi" membawa rahasia itu dalam-dalam untuk selamanya.

Kembali pada sikap AS menyoroti potensi kerusuhan akibat demonstrasi pada 22 Mei 2019 nanti tampaknya (hingga saat ini) AS belum memandang sebagai ancaman serius walaupun (temuan Polisi) ada kelompok radikal yang akan meledakkan bom dengan gelombang Wi-Fi.

Jika ditanya pada AS (Paman Sam) pasti mereka tidak akan memberitahukan sebab sesungguhnya. kecuali jika pemerintah memberi jaminan langkah pasti bahwa akan bersikap pro ke barat.  Hadiahnya bukan saja akan buka rahasia pada Paman Dolit, tetapi malah mendapat dukungan. 

Apalagi melawan calon pemimpin yang dikendarai kubu radikal anti barat, jelas sikap Paman Sam mendukung Paman Dolit yang memilih "cerdas" dan tenang atau setidaknya konservatif meski tidak selera pada AS.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun