Mohon tunggu...
Aksara Alderaan
Aksara Alderaan Mohon Tunggu... Editor - Editor

Aksara Alderaan, seorang penulis fiksi yang sudah menulis beberapa karya, baik solo maupun antologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hingga Peluit Panjang Berbunyi - Addition Time

2 Mei 2024   13:46 Diperbarui: 2 Mei 2024   13:48 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kok, dada gua sesak, ya?" ucapku dalam hati.

"Lu kenapa, Sa?" tanya Gilang bingung.

"Nggak apa-apa. Ayo semangat, biar nggak dilanjut ke babak adu penalti, Lang!" pekikku sedikit menahan sakit.

Tendangan sudut diambil oleh Gilang. Aku dan Bagas mencari ruang kosong agar dapat leluasa menceploskan bola ke dalam gawang lawan. Gilang ancang-ancang dan melambungkan bola setinggi dada. Aku bergerak diam-diam ke depan lawan sebelum akhirnya melompat menyambut datangnya bola. Lawan berusaha menggangguku dengan sedikit dorongan saat diriku melompat sehingga aku terjatuh di bawah guyuran hujan, meski bola berhasil kusambut dengan dadaku.

"Dada gua semakin sesak," kataku terbata-bata.

Gilang dan Bagas yang melihatku tersungkur segera memanggil tim medis. Kulirik Kiandra ikut masuk ke dalam lapangan. Tim medis segera memeriksa keadaanku yang semakin kesulitan bernapas. Kiandra berada di dekatku berusaha membisikkan sesuatu.


"Sa, lu berhasil!" ucapnya meneteskan air mata, walaupun tak terlihat akibat guyuran hujan.

"Te-terima kasih udah kasih kesempatan itu, Ki. Gua sayang sama lu," ungkapku terbata-bata dengan napas yang terengah-engah.

"Mahesa!" teriak Kiandra menembus langit. "Sa, bangun dong! Lu udah berhasil. Gua mau jadi pacar lu!"

Kiandra berusaha menggoyang-goyangkan tubuhku yang tak sadarkan diri. Wasit yang melihat kondisi tersebut pun mengakhiri pertandingan dengan skor akhir 2-1 untuk kemenangan sekolahku. Aku ditandu menuju ambulans dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Kiandra ikut masuk ke dalam ambulans dan berusaha membangunkan diriku yang masih belum sadar.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun