1. Dari Keyword Gap ke Points of Parity (POP)
Â
Temuan Gap Kompetitor A B dan C semuanya ranking untuk keyword "harga kopi termurah 2025". Ini artinya audiens menganggap harga kompetitif adalah fitur yang wajib ada. Aplikasi Benchmarking, Kita harus memastikan produk kita memiliki titik tolok ukur (Points of Parity/POP) yang setara. Jika semua pesaing menawarkan pengiriman gratis kita harus menawarkan yang sama (Keller 2013 dalam Journal UII). Posisi Pasar Kita memposisikan diri sebagai brand yang memenuhi semua standar industri (harga wajar kualitas dasar terpenuhi) sehingga kita tidak mudah tereliminasi dari pertimbangan audiens.
Â
2. Dari Content Gap ke Points of Difference (POD)
Â
Temuan Gap Kita menemukan bahwa semua konten pesaing (POP sudah terpenuhi) membahas kopi hanya dari sisi rasa dan harga tapi tidak ada yang membahas sisi keberlanjutan/sustainability atau dampak sosial dari petani kopi. Aplikasi Benchmarking Kita menciptakan titik perbedaan (Points of Difference/POD) yang kuat. Kita membuat konten (mengisi Content Gap) tentang "Kopi Fair Trade Lokal Kisah di Balik Biji Pilihan" (Diamantopoulos 2014 dalam Journal UII). Posisi Pasar Kita memposisikan diri bukan hanya sebagai penjual kopi tetapi sebagai pemimpin dalam inisiatif sosial dan lingkungan di industri kopi. Kita menciptakan keunggulan kompetitif yang sulit ditiru (Tatterson 1996 dalam Neliti). Ini adalah strategi diferensiasi.
Â
Â
Benchmarking digital yang didukung oleh analisis gap memungkinkan kita tidak hanya bersaing harga atau kualitas biasa tetapi bersaing pada dimensi yang lebih luas inovasi produk dan nilai jual unik (Unique Selling Proposition/USP) yang relevan dengan tren dan kesadaran audiens saat ini (Zhang & Bartol 2001 dalam Neliti).
Â