Mohon tunggu...
Irfan Maulana
Irfan Maulana Mohon Tunggu... Suka nulis dan baca pun bagian dari hobi saya

Saya adalah pecinta olahraga dan menulis merupakan hobi saya selain membaca .

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Seblak: Mengenyangkan yang Dapat Merusak Kesehatan

19 September 2025   02:07 Diperbarui: 19 September 2025   02:07 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret gambar Seblak. Sumber: Wikipedia

Baru-baru ini saya dikejutkan dengan sebuah berita dari sosial media, yang dikabarkan saat ini "Indonesia Darurat Seblak". Waduh, saya sendiri termasuk orang yang suka makan seblak. Dari rasanya yang pedas dan gurih, sensasi dari berbagai topingnya juga cukup menarik perhatian lidah untuk terus memakannya.

Jika di telisik penjelasan awal seblak adalah makanan Indonesia yang dikenal berasal dari Bandung, Jawa Barat yang bercita rasa gurih dan pedas. Terbuat dari kerupuk basah yang dimasak dengan sayuran dan sumber protein seperti telur, ayam, boga bahari, atau olahan daging sapi, dan dimasak dengan kencur. Selain itu istilah seblak juga dari Bahasa Sunda yaitu Segak dan Nyegak yang juga diistilahkan kurang menyengat atau dicirikan dengan bumbu tambahan yaitu kencur.

Memang, dalam pembuatan seblak sehari-hari yang biasa kita jumpai atau membuat sendiri, aroma kencur sangatlah kuat dan begitu pekat. Barulah bumbu lainnya hadir yang membuat seblak menjadi lebih nikmat dan gurih, diantaranya bawang putih, bawang merah, juga kencur serta garam dan cabai yang biasa dikaitkan dengan level hingga levelnya mencapai pedas yang maksimal.

Namun sayangnya, menurut pakar kesehatan, jika seblak dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan resiko kesehatan diantaranya seperti berisiko gastritis kronis, GERD, gangguan gizi, hipertensi, hingga masalah ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu dari bahan maupun kualitas tentu menjadi persoalan yang sangat penting.

Seblak sendiri bahan utamanya adalah kerupuk basah yang sebenarnya merupakan sumber karbohidrat utama, ada juga sayuran seperti sawi, kol, wortel yang memberikat serat juga bisa melancarkan pencernaan. Dari protein ada seperti bakso, telur maupun sosis. Bumbu diantaranya ada cabai, bawang merah, bawang putih, kencur, garam, dan penyedap rasa.

Yang paling penting adalah minyaknya, minyak yang memang digunakan dalam proses memasak maupun pengolahan seblak secara teratur dan juga dalam kondisi yang baik, baik bagi kesehatan maupun baik pada saat dikonsumsi oleh tubuh kita. Dari rata-rata, masyarakat Indonesia saat ini lebih cenderung konsumsi seblak pada diatas jam 7 malam.

Padahal dari segi kesehatan pun, anjuran untuk makan malam sendiri sebaiknya dilakukan sekitar jam 7 maupun jam 8 malam. Tentu saja dalam kondisi ini tubuh diyakini agar dapat istirahat secara teratur dan kondisi kesehatan kita pun bisa selalu sehat, bugar dan tetap fit. Selain itu, pola makan dan olahraga yang teratur juga dapat mengimbangi kesehatan kita yang dimana terkadang kita sendiri sulit untuk mengontrolnya.

Dikutip dari berbagai sumber, jajanan favorit anak muda saat ini sebagian besar, terutama bagi teman-teman di Jabodetabek yaitu seblak. Terlebih lagi seblak kini juga hadir dalam berbagai varian dengan tingkat level kepedesan yang pastinya membuat kita tertarik dan penasaran untuk mencoba maupun mencicipinya.

Selain itu, harga satu porsinya juga terbilang cukup murah dan terjangkau. Misalnya dimulai dari 10 ribu rupiah, dan sudah lengkap dengan berbagai toping yang pastinya membuat perut kita menjadi kenyang. Namun tetap harus hati-hati, apalagi jika pedasnya bisa sampai membuat tenggorokan dan perut kita panas, yang pada akhirnya membuat kita harus pergi segera ke toilet.

Ya, memang sebenarnya boleh-boleh saja kok, asal tidak berlebihan. Selain itu kita juga bisa membuat sendiri, selain lebih sehat, bahan dan takarannya pun bisa kita sesuaikan, dan yang pastinya kita bisa tetap makan seblak tanpa harus takut sakit perut, tenggorokan panas, dan lain sebagainya.

Demikian saya Irfan Maulana, terima kasih dan salam hangat, salam sehat selalu untuk kita semua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun