Mohon tunggu...
6714
6714 Mohon Tunggu... Mahasiswa

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Analisis Tokoh R Novel The Memory Police Menggunakan Teori Carl Rogers

11 Juli 2025   03:50 Diperbarui: 11 Juli 2025   03:50 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Tokoh R adalah satu dari sedikit orang yang masih mampu mengingat benda-benda yang telah 'dihapus' oleh otoritas bernama Memory Police. Saat sebagian besar masyarakat perlahan melupakan masa lalu, R tetap menyimpan ingatan tersebut dengan penuh kesadaran.

Dalam konteks teori Carl Rogers, R adalah contoh dari individu yang otentik. Ia tidak memalsukan dirinya demi menyesuaikan dengan masyarakat yang telah berubah. Meskipun harus bersembunyi dan hidup dalam bayang-bayang ancaman, R tetap jujur terhadap siapa dirinya dan tetap mempertahankan nilai-nilai yang diyakininya.

R juga menerima dukungan emosional tanpa syarat (unconditional positive regard) dari tokoh utama yang menyembunyikannya. Dukungan ini sangat penting dalam menjaga stabilitas mentalnya. Dengan merasa diterima dan dihargai, R dapat terus mempertahankan identitasnya tanpa kehilangan makna hidup.

Peran Tokoh R dan Maknanya secara Psikologis

R tidak hanya berperan sebagai pendamping tokoh utama, tetapi juga menjadi lambang dari keteguhan hati manusia. Ia menggambarkan bahwa ingatan, meskipun tidak bisa dilihat atau disentuh, adalah bagian penting dari identitas seseorang. Lewat karakter ini, pembaca diajak merenung tentang pentingnya mempertahankan jati diri dan nilai hidup, terutama ketika dunia seolah memaksa untuk melupakan.

R membuktikan bahwa dalam situasi penuh keterbatasan dan ketakutan, manusia tetap memiliki kekuatan batin untuk bertahan dan menemukan makna. Ini sejalan dengan pandangan Rogers bahwa manusia mampu berkembang dan menjadi utuh jika mendapatkan dukungan yang empatik dan penuh penerimaan.

Kesimpulan

Melalui pendekatan psikologi humanistik Carl Rogers, tokoh R dalam The Memory Police menggambarkan kekuatan batin dan ketulusan dalam mempertahankan ingatan serta jati diri. Ia bukan sekadar korban dari sistem yang menindas, melainkan simbol keberanian untuk tetap menjadi diri sendiri di tengah tekanan. Kehadirannya dalam cerita memberikan harapan bahwa kemanusiaan dan nilai-nilai luhur masih dapat bertahan, bahkan di dunia yang mencoba menghapus semuanya.

Semoga analisis ini dapat menginspirasi pembaca untuk lebih menghargai pentingnya ingatan, nilai hidup, dan kekuatan untuk menjadi pribadi yang otentik, sebagaimana dicontohkan oleh tokoh R.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun