Mohon tunggu...
Ayu Ningtyas
Ayu Ningtyas Mohon Tunggu... Guru - A life traveller

Adventuring, writing, and celebrating

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kopi, Sayur Lodeh, dan Sepotong Cinta

29 Agustus 2019   10:15 Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:50 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: www.gangkecil.com

"Loh, Jo, kamu ndak njemput istrimu to?" Ucapan Pak Jan membuat Tarjo kaget. Ia menepuk dahinya sendiri.

"Woalah, iya! Aku hampir lupa!"

Tarjo segera menggerakkan motornya. Ia melaju dengan tergesa.

"Jo! Helm-mu ketinggalan!"

Teriakan pak Jan di pinggir jalan tidak lagi terdengar oleh Tarjo. Ia sudah menghilang di tikungan. Dilampauinya kendaraan-kendaraan lain yang lalu-lalang di jalan.

***

Motor Tarjo berhenti di tempat parkir pasar. Ia turun dari motor dan segera menuju ke kios tempat istrinya berjualan.

Sumini duduk di depan kios.
"Kok lama to, mas?" Keluhnya. Ia mengelap peluh yang menetes di pelipis.

"Iya, tadi aku diajak main catur Pak Jan di pangkalan, sampai lupa." Tarjo menyandarkan tubuhnya ke tiang penyangga serambi kios.

"Owalah," sahut istrinya sambil lalu.
"Ni bantu aku bawa panci ini. Di dalamnya ada sayur lodeh kesukaanmu."

"Tadi aku bikin buat pelanggan, malah ndak habis." Sumini menunjuk panci di kursi panjang, lalu mengunci pintu kios.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun