Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sayur Lodeh Buatan Ibu: Menu Favorit Lebaran yang Selalu Dirindu

7 April 2024   04:53 Diperbarui: 7 April 2024   05:46 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: Instagram/@yunitaanwar

Oleh: Krisanti_kazan

Sayur lodeh, opor ayam, sambal kentang ati, rendang sapi, dan ketupat. Itu adalah menu wajib yang selalu hadir setiap Lebaran di masa kecil kami. Saat di rantau pun saya selalu memasak menu yang sama, tanpa sambal kentang ati yang memang bukan favorit saya. Adik saya paling suka dengan sambal kentang ati. Bahkan sampai menikah dan memiliki 5 anak, dia kerap minta dimasakkan menu itu oleh almarhumah Ibu.
 
Di setiap sudut rumah, aroma harum dan kelezatan menyapa dalam momen lebaran. Namun, di balik hidangan lezat yang tersaji, ada cerita-cerita manis dari masa lalu yang tersemat dalam setiap sajian. Salah satunya adalah sayur lodeh, hidangan khas yang kerap menjadi menu favorit di meja lebaran, membawa kenangan tentang almarhumah ibu yang tak pernah lekang oleh waktu. Sayur lodeh Ibu sangat istimewa rasanya, apalagi ditambah tetelan sapi/ayam yang menambah gurih cita rasa lodeh.

Sayur lodeh bukan hanya sekadar santapan lezat, tetapi juga simbol kehangatan dan kebersamaan yang selalu hadir di tengah-tengah keluarga kami. Dibuat dengan bahan-bahan sederhana namun sarat akan cita rasa, sayur lodeh selalu menjadi magnet bagi lidah yang merindu cita rasa masakan almarhumah ibu. Saya agak sedih karena catatan resep sayur lodeh ibu yang pernah saya minta melalui chat Whatsapp ternyata terhapus dan tidak sempat saya catat di buku. Akhirnya sejak ibu meninggal pada tahun 2020, saya mencoba-coba berbagai resep lodeh dari internet. Berikut resep yang bisa dimodifikasi sesuai selera.

Resep Sayur Lodeh


Bahan-bahan:

  • 200 gram labu siam, potong dadu
  • 1 buah wortel, potong dadu
  • 100 gram kacang panjang, potong kecil
  • 100 gram tahu/tempe, potong dadu dan goreng hingga kecokelatan
  • 2 lembar daun salam
  • 2 batang serai, memarkan
  • 3 lembar daun jeruk, iris tipis
  • 500 ml santan kental
  • 2 sendok makan minyak untuk menumis
  • Tetelan daging sapi atau ayam (sesuai selera)
  • Garam secukupnya
  • Gula secukupnya
  • Air secukupnya


Bumbu Halus:

  • 5 buah cabai merah keriting
  • 3 buah cabai rawit (sesuai selera pedas)
  • 4 siung bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 2 cm kunyit
  • 2 cm jahe
  • 1 cm lengkuas
  • 1 sendok teh terasi bakar


Cara Memasak:

1. Tumis bumbu halus, daun salam, serai, dan daun jeruk hingga harum dan matang.
2. Masukkan tetelan dan tumis hingga berubah warna.
3. Masukkan labu siam, wortel, dan kacang panjang. Aduk rata.
4. Tuangkan santan ke dalam tumisan, aduk hingga rata.
5. Tambahkan garam, gula, dan air secukupnya. Masak hingga sayuran matang dan kuah mengental.
6. Masukkan tahu/tempe goreng ke dalam sayuran, aduk perlahan agar tidak hancur.
7. Tambahkan irisan cabai atau bisa juga cabai utuh untuk pecinta pedas
8. Tes rasa, sesuaikan dengan selera.
9. Angkat dan sajikan sayur lodeh hangat bersama lontong/ketupat.

Dalam setiap gigitan sayur lodeh, terhimpun kenangan indah bersama almarhumah ibu. Momen di mana beliau dengan penuh kasih sayang menciptakan kelezatan ini, kini menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi lebaran keluarga. Meskipun fisiknya sudah tiada, kehadiran almarhumah ibu tetap hadir dalam setiap hidangan yang kita nikmati bersama keluarga tercinta. Sayur lodeh bukan sekadar menu lezat, tetapi juga jalinan kenangan yang menghangatkan hati. Dalam setiap tegukan kuah santan dan setiap gigitan sayuran, kita selalu diingatkan akan kehadiran almarhumah ibu yang selalu menyemarakkan momen lebaran. Kami rindu Ibu...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun