Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22-23 - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menu Spesial di Hari Lebaran dengan Tepo Ala Ibu

7 April 2024   14:59 Diperbarui: 7 April 2024   15:06 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga dasawarsa lebih merantau, ada satu menu belum saya temukan di tanah rantau. Adalah makanan bernama tepo tahu, menu yang saya akrabi sejak kecil.

Tepo tahu diracik oleh penjualnya, secara turun termurun. Ketika saya SD, nenek (generasi pertama yang saya temui) yang melayani pembeli. Ketika saya SMA dan mulai merantau, generasi kedua (seumuran ibu) yang berjualan. Setelah saya berkeluarga, barulah generasi ketiga (kakak kelas saya) berjualan sampai sekarang.

Uniknya, citarasanya tidak berubah. Meski sudah dari generasi ke generasi, musti generasi pertama sudah berpulang.

O'ya, tepo sebutan lain dari lontong. Tetapi berbentuk kubus dengan tiga sisi, dimasak dengan dibungkus daun pisang. Konon yang membuat sedap tepo, adalah aroma harum dari warna hijau daun (klorofil) yang menempel di permukaan luar tepo.

Memasak tepo tidak bisa sembarangan, ada tehnik agar hasilnya tidak mblotong (gembur/ambyar). Memasak tidak bisa dengan kompor gas, untuk hasil yang maksimal. Hal ini yang dibela-belain ibu, rela memasak tepo menjelang hari lebaran datang.

----

Manu tepo tahu, sebenarnya isinya cukup sederhana. Irisan lontong berbentuk segitiga, ditata di atas piring. Kemudian ditaburi bumbu serbuk, diatasnya ditimpa tahu dan tempe goreng (sebaiknya baru diangkat dari penggorengan) diiris dadu.

Selanjutnya disiram air bawang dan bumbu, ada kacang goreng dibiarkan utuh lengkap dengan kulitnya. Kemudian disiram kecap kental manis, ditaburi bawang goreng sebagai penutupnya. Kalau mau komplit, bisa ditambah telur ceplok.

Harga per porsi (lengkap dengan telur) sangat-sangat terjangkau, saya mengalami perubahan harga. Dari per porsi dihargai seratus rupiah (saat saya SD), hingga update terbaru di harga sepuluh ribu per porsi. Harga yang sangat wajar, dengan perbandingan citarasa yang sangat worth it.

Btw, selain disulap menjadi tepo tahu. Tepo juga bisa disajikan dengan pecel sayur, makanan khas daerah Madiun. Kampung saya adalah desa pelosok, menjadi bagian dari karisidenan Madiun. Bahan bahan sayur sangat murah, bahkan bisa memetik gratis di kebun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun