Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Administrasi - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Filosofi Orang Mollo Peganganku Selamatkan Lingkungan Hidup

6 Februari 2024   14:14 Diperbarui: 6 Februari 2024   14:22 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Unsplash.com/Ebba Thoresson

Polusi dan pencemaran yang marak terjadi tak lain adalah efek samping dari upaya kita untuk memenuhi kebutuhan hidup (makan, sandang, mandi, dll). Dampak dari pemenuhan itu adalah lahirnya limbah domestik yang akan mencemari tanah, air serta merusak ekosistem disekitarnya.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, limbah domestik menjadi penyumbang terbesar jumlah sampah yang ada di Indonesia yaitu sekitar 42,23%.

Ini menjadi PR bersama, tak hanya pemerintah tapi juga para pelaku rumah tangga. Setiap dari kita perlu tahu mengenai macam dan bahaya dari limbah domestik sehingga bisa melakukan upaya penanggulangan dengan baik.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memilah atau menyortir sampah sesuai kategorinya. Kegiatan ini bertujuan agar nantinya sampah lebih mudah ditangani dan diolah sesuai fungsinya.

Saya sendiri sudah menerapkannya di rumah. Contoh kategori yang saya pisahkan di antaranya jenis botol plastik, bungkus plastik (kopi, deterjen, mie instan dan lain lain), kardus, pakaian layak pakai, serta minyak jelantah.

Minyak jelantah sejauh ini menjadi problem populer dikalangan ibu-ibu rumah tangga. Jika dibuang melalui wastafel akan menimbulkan kerak yang dapat menyumbat saluran air, jika dibuang langsung ke selokan akan mencemari lingkungan sementara jika dibuang ke tanah akan menyebabkan tanah tersebut tidak subur dan membunuh mikroorganisme yang ada di dalamnya.

Solusi yang bisa dilakukan adalah mengumpulkan lalu menyerahkannya ke bank sampah yang ada di sekitar rumah. Sayangnya, di RT saya belum ada bank sampah unit, sehingga sampah-sampah yang sudah saya sortir, saya bawa langsung ke bank sampah induk. Sisanya berupa sampah organik akan diangkut oleh petugas sampah dari lingkungan.

Sedekah minyak jelantah Bank Sampah Induk (BSI) Rumah Harum

Bank Sampah Induk Rumah Harum Kota Depok (sumber : dok.pri/irerosana
Bank Sampah Induk Rumah Harum Kota Depok (sumber : dok.pri/irerosana

Sebuah pick up hitam keluar gerbang BSI Rumah Harum ketika saya memarkir motor di bawah pohon randu. Beberapa pekerja terlihat sibuk memilah milah sampah. Ada sekitar 3-4 orang yang berhasil saya temukan. Tumpukan sampah membuat saya kesulitan menjangkau pandang ke seluruh area.

"Sedekah minyak, Pak!" kata saya sembari mengangkat botol bekas air mineral berisi minyak jelantah yang saya bawa dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun