Mohon tunggu...
fitri romadhona nita
fitri romadhona nita Mohon Tunggu... Mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Program Kesehatan Reproduksi melalui Integrasi Pengabdian kepada Masyarakat dan KKN Internasional di Maahad Tahfidz Al-Quran Darul Falah

12 Agustus 2025   11:30 Diperbarui: 12 Agustus 2025   11:41 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi bersama para santriwati Maahad Tahfidz Al-Quran Darul Falah Selangor, Malaysia.

Selangor, Malaysia – Puluhan santriwati di Maahad Tahfidz Al-Quran Darul Falah tampak antusias mengikuti program Pengabdian kepada Masyarakat yang terintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional. Kegiatan yang mengusung tema “Implementasi Program Kesehatan Reproduksi melalui Integrasi Pengabdian kepada Masyarakat dan KKN Internasional di Maahad Tahfidz Al-Quran Darul Falah, Malaysia” ini diikuti oleh delapan mahasiswa dari beberapa program studi yang ada di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, yaitu Fitri Romadhona Nita (3330022008), Masayu Rabbani Anastasia (1230022026), Yuliana (5130022011), Frysca Virnanda Retikasari (4130022010), Dwi Wijayanti (4230022002), Nuraisyah, Yuniastuti (1130022003), Ainul Fitriya (1130022001), Syavira Sabaya (3230022004).

Program ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kehamilan remaja di Malaysia. Data Kementerian Kesihatan Malaysia mencatat, dalam lima tahun terakhir terdapat 44.263 kasus kehamilan remaja, dan sebanyak 17.646 di antaranya terjadi di luar pernikahan. Fenomena ini menimbulkan dampak serius, baik secara medis maupun sosial, sehingga edukasi menjadi langkah strategis untuk pencegahan. Remaja, khususnya perempuan, berada pada fase perkembangan fisik dan emosional yang sangat dinamis. 

Kurangnya pemahaman tentang fungsi reproduksi, risiko kehamilan dini, dan cara menjaga kesehatan organ reproduksi sering kali berujung pada masalah besar, termasuk kehamilan yang tidak diinginkan. Menurut data WHO, lebih dari 12 juta kelahiran setiap tahun melibatkan ibu berusia di bawah 20 tahun. Remaja yang hamil memiliki risiko dua kali lipat mengalami preeklampsia, anemia, kelahiran prematur, hingga kematian bayi.

Penyampaian materi oleh Dosen UNUSA
Penyampaian materi oleh Dosen UNUSA

Mengupas dari Dasar: Mengenal Tubuh Sendiri

Materi pertama yang disampaikan adalah tentang menstruasi yaitu sesuatu yang dialami semua remaja putri, namun masih sering diselimuti mitos. Para santriwati diajarkan cara menghitung siklus haid normal, mengenali tanda-tanda ketidakteraturan, dan memahami batas wajar jumlah darah haid.

Tak hanya teori, sesi ini juga dibarengi tanya jawab seputar disminore atau nyeri haid. Para peserta antusias mencoba berbagai cara pereda nyeri seperti senam ringan, kompres hangat, bahkan terapi musik. 

Percobaan senam untuk mengurangi rasa sakit akibat menstruasi
Percobaan senam untuk mengurangi rasa sakit akibat menstruasi

Fakta Mengejutkan tentang Kehamilan Dini

Sesi selanjutnya membahas risiko kehamilan di usia remaja. Dengan bahasa yang mudah dipahami, tim KKN memaparkan dampak medis seperti preeklampsia, anemia, kelahiran prematur, hingga kematian bayi. Tak kalah penting, dijelaskan pula konsekuensi sosial seperti putus sekolah, kehilangan dukungan keluarga, dan lingkaran kemiskinan yang sulit diputus.

“Banyak peserta yang terkejut mengetahui bahwa risiko kematian bayi dari ibu remaja bisa meningkat hingga 50 persen,” ujar salah satu pemateri.

Teknologi Sederhana untuk Kesehatan

Program ini juga memperkenalkan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), alat yang dapat membantu meredakan nyeri haid tanpa obat-obatan. Santriwati diperbolehkan mencoba langsung, sehingga mereka bisa merasakan manfaatnya secara nyata.

Kegiatan ini bukan hanya tentang menyampaikan informasi, tapi juga membangun kesadaran dan rasa percaya diri santriwati untuk menjaga kesehatan mereka. Banyak peserta mengaku baru pertama kali mendapat penjelasan sedetail ini, apalagi dengan metode yang interaktif dan ramah remaja.

Program kolaborasi pengabdian masyarakat dan KKN internasional ini membuktikan bahwa edukasi kesehatan reproduksi bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, efektif, dan berdampak langsung. Harapannya, pengetahuan ini akan menjadi bekal berharga bagi para santriwati untuk menjalani masa remaja yang sehat dan produktif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun