Mohon tunggu...
Nicholas Wayne
Nicholas Wayne Mohon Tunggu... Wirausaha

Saya hobi menyanyi dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Alat-Alat Penumbuh Opini Publik: Pendekatan Koersif & Persuasif Dalam Praktiknya

17 Juni 2025   20:25 Diperbarui: 17 Juni 2025   20:25 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Artificial Intelligent, AI)

Organisasi non-politik, seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi keagamaan, dan komunitas sosial juga berperan dalam pembentukan opini publik.

  • Pendekatan Koersif:
    Beberapa organisasi keagamaan seperti FPI (Front Pembela Islam) (sebelum dibubarkan) sempat menggunakan pendekatan koersif, misalnya dengan memaksa warung atau toko tutup selama bulan Ramadan. Melalui tekanan sosial dan aksi demonstratif, mereka menciptakan opini publik yang sesuai dengan nilai kelompoknya, namun tidak selalu dengan pendekatan demokratis.

  • Pendekatan Persuasif:
    Sebaliknya, organisasi lingkungan seperti WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) menggunakan pendekatan persuasif dalam menyuarakan isu lingkungan dan krisis iklim. Melalui edukasi, pelatihan komunitas, dan kampanye di media sosial, WALHI mengajak masyarakat ikut berpartisipasi secara sukarela dan sadar terhadap isu-isu ekologis.

Kesimpulan

Membentuk opini publik tidak selalu tentang kontrol, tetapi juga tentang komunikasi dan partisipasi. Pendekatan koersif sering kali menciptakan kepatuhan semu tanpa pemahaman mendalam, sementara pendekatan persuasif menumbuhkan kesadaran dan keterlibatan yang berkelanjutan. Dalam masyarakat demokratis, penggunaan pendekatan persuasif oleh pers, organisasi politik, dan organisasi non-politik menjadi kunci dalam menciptakan opini publik yang sehat, kritis, dan partisipatif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun