Agama Hindu merupakan salah satu agama tertua di dunia yang hingga kini masih hidup dan berkembang, termasuk di Nusantara, khususnya di Bali. Hindu memiliki ajaran yang sangat luas, meliputi filsafat, etika, ritual, hingga pengetahuan tentang kesehatan dan pengobatan tradisional. Dalam kajian ini, terdapat beberapa aspek menarik untuk dikaji, yaitu: siapakah manusia pertama menurut Hindu, apa dasar keyakinan agama Hindu, bagaimana pandangan Hindu tentang sumber penyakit, serta bagaimana tradisi usada atau pengobatan Hindu dalam menghadapi penyakit.Tulisan ini disajikan dalam gaya ilmiah populer agar mudah dipahami pembaca umum, sekaligus memberi wawasan mendalam tentang ajaran Hindu yang menyangkut kehidupan manusia. Penjelasan ini penting karena di tengah perkembangan ilmu pengetahuan modern, kearifan lokal dan nilai-nilai spiritual dari agama Hindu tetap relevan untuk menjawab tantangan hidup, khususnya terkait kesehatan jasmani dan rohani.
1. Manusia Pertama Menurut Agama Hindu
Dalam tradisi Hindu, asal-usul manusia tidak dijelaskan hanya dalam satu versi tunggal. Terdapat banyak kisah dalam kitab Weda, Purana, dan Itihasa yang memberi gambaran tentang siapa sesungguhnya manusia pertama.
Salah satu pandangan menyebut Svayambhuva Manu sebagai manusia pertama. Kata Manu dalam bahasa Sanskerta berarti 'manusia' sekaligus menunjuk pada tokoh yang dianggap sebagai leluhur umat manusia. Dalam Manusmti, Manu disebut sebagai ciptaan Brahma, yang kemudian menurunkan umat manusia. Oleh karena itu, umat Hindu mengenal istilah Manvantara, yakni zaman pemerintahan Manu, yang membagi perputaran kosmis dalam siklus panjang. Hingga kini dikenal empat belas Manu dalam satu siklus kalpa, dan kita saat ini hidup di bawah pengaruh Manu yang ketujuh, yaitu Vaivasvata Manu.
Selain Manu, dalam Rg Veda dikenal juga mitos kosmis Purusha Sukta, yang menggambarkan bahwa manusia berasal dari tubuh Purusha, makhluk kosmik purba. Dari tubuh Purusha inilah lahir seluruh makhluk, termasuk manusia, dewa, dan alam semesta. Kisah ini menegaskan bahwa manusia pertama bukanlah individu tunggal yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari proses kosmik yang maha luas.
Dengan demikian, Hindu mengajarkan bahwa manusia pertama bukan hanya tokoh historis, tetapi juga simbolis, yang menunjukkan hubungan erat antara manusia, alam, dan Tuhan. Pemahaman ini menuntun umat Hindu untuk senantiasa menjaga harmoni dengan alam semesta karena manusia adalah bagian tak terpisahkan dari kosmos.
2. Dasar Keyakinan Agama Hindu
Dasar keyakinan agama Hindu dirumuskan dalam Panca raddha, yakni lima pokok keimanan:
1. Brahman -- keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan berbagai manifestasi-Nya.
2. Atman -- keyakinan bahwa setiap makhluk memiliki roh abadi yang bersumber dari Brahman.
3. Karma Phala -- hukum sebab-akibat, di mana perbuatan baik atau buruk akan membawa konsekuensi.
4. Punarbhawa (Reinkarnasi) -- keyakinan bahwa roh akan lahir kembali dalam bentuk kehidupan lain sesuai karmanya.
5. Moksha -- tujuan tertinggi manusia, yaitu kebebasan dari siklus kelahiran dan kematian untuk bersatu dengan Brahman.
Panca raddha menjadi dasar filsafat hidup umat Hindu. Semua praktik ritual, etika, maupun pengobatan tradisional pada dasarnya bermuara pada pemahaman ini. Misalnya, keyakinan pada hukum karma memotivasi umat Hindu untuk selalu berbuat baik, karena perbuatan akan memengaruhi kesehatan lahir batin. Sementara keyakinan pada moksha menegaskan bahwa kesehatan sejati tidak hanya sebatas tubuh yang sehat, tetapi juga jiwa yang tenang, pikiran yang jernih, serta hubungan harmonis dengan Tuhan.
3. Sumber Penyakit pada Tubuh Manusia dalam Pandangan Hindu