Mohon tunggu...
rennnhahahahahahahaha
rennnhahahahahahahaha Mohon Tunggu... Pelajar

electronic diary :V

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Perumpamaan Tentang Ajang Pencarian Bakat Kedisiplinan.

19 September 2025   19:16 Diperbarui: 19 September 2025   19:16 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Mengenai kerajaan surga itu seumpama calon anak organisasi baru. Bayangkan sebuah ajang seleksi yang ketat: berkas diperiksa, tes tertulis dijalani, wawancara tahap pertama dan kedua dilalui, debat di hadapan para pamong organisasi---dan semua itu membutuhkan kemampuan mumpuni, seperti public speaking, ketelitian, dan strategi berpikir.

Diartikan sebagai adalah mereka yang belas kasih terhadap sesama, terutama terhadap mereka yang paling hina dan membutuhkan. Orang miskin, orang sakit, atau mereka yang terpinggirkan menjadi penentu sejati dari kelayakan seorang calon, yang merupakan anggota Gereja. Tindakan kebaikan mereka---memberi perhatian, menolong tanpa pamrih, melayani tanpa menuntut---adalah bukti nyata bahwa mereka mengasihi dan melayani Tuhan.

Di sisi lain, ada calon-calon yang tampaknya hebat dalam tahap, namun gagal menunjukkan kemampuannya.  Bagi mereka, ajang seleksi berakhir dengan kegagalan. Mereka itu orang-orang fasik yang menolak keselamatan dan hubungan dengan Tuhan. Pamong organisasi menatap mereka dan berkata, "Pergilah dari hadapan saya, kamu yang terkutuk."

 Menjelang sore, ketika keputusan akhir diumumkan, anak-anak organisasi yang lolos berdiri di satu sisi, sementara yang gagal dipisahkan di sisi lain. Proses pemisahan ini bukan sekadar formalitas; ia mencerminkan prinsip mendalam, seperti halnya perumpamaan domba dan kambing.

Domba bisa ditempatkan di padang terbuka karena mereka memiliki kebiasaan sosial: saling mendempet, saling menghangatkan, saling menjaga. Mereka mampu hidup dalam harmoni, menebar kasih, dan berbagi kehangatan dengan sesama. Kambing, sebaliknya, hewan yang lebih individualis. Mereka enggan berdekatan dan cenderung bertindak semaunya sendiri. Mereka perlu ditempatkan di kandang malam hari agar tetap aman, karena naluri sosial mereka tidak seperti domba.

Bahkan secara kasat mata, perbedaan ini jelas: domba di Timur Tengah biasanya berbulu putih, sementara kambing cenderung hitam. Putih dan hitam, hangat dan individualis, saling bersilangan sebagai simbol yang jelas: mereka yang melayani dengan kasih sejati berbeda nyata dari mereka yang menolak panggilan untuk melayani.

Perumpamaan ini mungkin tampak sederhana---hanya tentang ajang seleksi organisasi atau hewan ternak---tetapi di baliknya tersimpan pesan yang mendalam. Tuhan, sebagai Gembala sejati, memisahkan orang-orang benar dari orang-orang salah Pemisahan ini bukan tentang kemampuan, popularitas, atau kecakapan teknis, melainkan tentang hati yang sungguh-sungguh melayani sesama.

Seperti halnya domba yang hangat di padang terbuka dan kambing yang terpisah dalam kegelapan kandang, suatu hari nanti Tuhan akan menjatuhkan penghakiman-Nya. Hari itu, setiap umat akan dipisahkan, dan nasib kekal akan ditentukan oleh kasih dan tindakan nyata mereka. Di dunia ini, kita mungkin menilai berdasarkan prestasi atau kemampuan, tetapi di hadapan Tuhan yang telah datang untuk menghakimi kita, yang menentukan adalah seberapa besar kita mengamalkan yang tertulis pada kitab suci yang kita anut masing-masing.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun