Mohon tunggu...
Muhammad Ain Nur Ridho S
Muhammad Ain Nur Ridho S Mohon Tunggu... Communication Science of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 24107030091

Seorang mahasiswa di Yogyakarta yang aktif membahas kehidupan kota Yogyakarta, berbagai permasalahan sosial, tren viral seputar tempat, sejarah, serta isu-isu budaya dan masyarakat lokal.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cerita Mudik Antara Macet di Jalan atau Santai di Kereta

27 Maret 2025   21:00 Diperbarui: 28 Maret 2025   04:49 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potret: Keindahan Suasana Subuh di pertengahan jalan. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Potret: Keindahan Suasana Subuh di pertengahan jalan. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Setelah sholat subuh, keluarga ibu saya sudah siap menjemput. Rasanya lega akhirnya bisa sampai juga setelah perjalanan panjang. Meski badan agak pegal karena duduk lama di kereta, tapi tetap terasa nyaman karena nggak harus bermacet-macetan di jalan. Kami pun langsung pulang ke rumah keluarga, tidur nyenyak setelah seharian penuh perjalanan.

Jadi, gimana? Worth it nggak sih mudik naik kereta?

Kalau menurut saya, ini pilihan yang jauh lebih nyaman dibanding naik mobil pribadi. Gak perlu pusing sama macet, gak perlu keluar biaya tambahan untuk bensin, tol, atau istirahat di rest area. Yang ada, kita bisa lebih santai menikmati perjalanan.

Mudik itu bukan cuma soal perjalanan pulang ke kampung halaman, tapi juga momen penuh makna buat ketemu keluarga, nostalgia, dan ngerasain suasana Lebaran yang sesungguhnya 

Potret: Keluarga saya bersiap mudik dengan kereta dari Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Gombong. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Potret: Keluarga saya bersiap mudik dengan kereta dari Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Gombong. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Nah, itu  cerita perjalanan mudik saya bersama keluarga menggunakan kereta dari Stasiun Pasar Senen ke Stasiun Gombong dengan Kereta Mataram. Jujur, pengalaman ini jauh lebih nyaman dibandingkan harus berkendara sendiri melewati macet, bayar tol, isi bensin, atau bahkan kelelahan di rest area. Dengan naik kereta, perjalanan terasa lebih santai, tidak perlu khawatir terjebak kemacetan, dan yang paling penting, bisa sampai lebih cepat untuk menikmati waktu bersama keluarga di kampung sebelum Lebaran.

Buat kalian yang tahun ini masih mudik pakai kendaraan pribadi dan merasakan macetnya jalanan, mungkin tahun depan bisa coba mudik dengan kereta. Tapi kalau masih ada tiket tersisa tahun ini, buruan amankan deh.

Dan buat yang masih menjalankan puasa, tetap semangat ya! Lebaran tinggal tiga hari lagi, jangan sampai bolong kecuali kalau memang dalam perjalanan jauh (musafir), itu pun tetap harus diganti di lain waktu. Semoga perjalanan mudik kalian lancar, diberkahi, dan bisa berkumpul dengan keluarga dalam kebahagiaan di hari kemenangan nanti. Selamat mudik dan selamat menyambut Hari Raya Idulfitri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun