Menerima kenyataan bagaikan meneguk pahitnya embun pagi,
Namun itulah alur takdir yang teranyam rapi,
Seperti setiap insan memiliki jalan hidup yang terpatri,
Menyusuri lekuk waktu, menenun cerita sendiri.
Dalam perjalanan hidup, takdir tak terelakkan,
Manusia datang dan pergi, seperti bayang-bayang senja,
Setiap jiwa pernah merasakan kehilangan yang mendalam,
Sebuah luka yang menggores hati, tak terhapus oleh waktu.
Entah karena cinta yang tulus, yang dipatahkan tanpa ampun,
Atau sebab lain yang menyisakan duka yang tak terperikan,
Hati ini, meski ingin melangkah, terbelenggu oleh kenangan,
Berat rasanya, seakan terikat pada bayang-bayang masa lalu.
Semoga baik baik saja...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI