I. PENDAHULUAN
Lampu Penerangan Jalan merupakan sumber energi yang sangat membantu manusia pada malam hari ketika melintas dijalanan yang sepi minim cahaya seperti jalanan persawahan, jalan tol, dan jalan besar yang membentang jauh tanpa adanya pemukiman maupun gedung. Biasanya lampu jalanan menggunakan energi listrik. Oleh karena itu terdapat banyak sekali kendala pada lampu jalanan yang mengalami konslet atau pun mati, sehingga berdampak pada angka kecelakaan meningkat. Maka, pentingnya inovasi energi dan otomatisasi sangatlah penting pada tingkat kegunaan lampu jalanan. Dengan menerapkan sistem panel surya sebagai energi peganti listrik, dan sensor getaran untuk menghemat nyala cahaya pada lampu.
II. SISTEM KERJA
1. Komponen Utama Sistem
- Panel surya
- Baterai/storage
- Lampu LED jalan
- Sensor Deteksi Kendaraan (Sensor Getaran atau Sensor Ultrasonik)
- Mikrokontroler (Ardunio/ESP32)
- Switch/ on&off otomatis
- Saklar Manual
2. Prinsip Kerja Sistem
A.) Siang hari
- Panel surya akan menyerap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik
- Energi listrik akan disimpan di dalam baterai/storage untuk digunakan dimalam hari
- Sensor cahaya akan mendeteksi intensitas cahaya , sehingga sistem memastikan lampu penerangan jalan akan tetap mati saat siang hari untuk menghemat energi
B.) Malam hari
- Ketika intensitas cahaya menurun (sore/malam hari), sitem akan siaga menyalakan lampu penerangan jalan.
- Sensor deteksi kendaraan akan mendeteksi adanya pergerakan kendaraan di sekitar lampu penerangan jalan.
- Ketika sensor mendeteksi adanya kendaraan, sistem secara otomatis akan menyalakan lampu penerangan jalan.
- Setelah kedaraan lewat dan dalam waktu tidak ada pergerakan , lampu akan kembali mati .
- Saklar manual tetap disediakan untuk kondisi darurat atau keperluan tertentu.
3. Diagram Blok Sistem
III. KEUNGGULAN SISTEM
a.) Hemat Energi
Menggunakan sumber energi terbarukan berupa panel suryasehingga mengurangi ketergantungan terhadap listrik
b.) Otomatisasi Sistem
Lampu yang menyala dan mati secara otomatis berdasarkan kondisi cahaya dan detesi kendaraan sehingga lebih efisien
c.) Ramah lingkungan
Sistem ini tidak menghasilkan eisi karbon karena mengguakanenergi matahari
d.) Biaya Operasional Rendah
Penggunaan Lampu LED dan panel surya meminimalkan biaya perawatan dan pengeluaran listrik jangka panjang
e.) Disediakan Saklar Manual
Untuk antisipasi jika sistem automasi mengalami gangguan, tersedia saklar manual yang mudah dioperasikan
f.) Keamanan meningkat
Dengan adanya sensor deteksi kendaraan, lampu hanya akan menyala saat diperlukan sehigga tetap memberikan penerangan maksimal untuk pengendara tanpa adanya pemborosan energi
IV. PENGEMBANGAN LANJUTAN
Beberapa pengembangan yang dapat dilakukan :
a.) Penerapan Sistem Pengendali Jarak Jauh
Sistem dapat dilengkapi dengan modul IoT agar status lampu dapat dipantau dan dikontrol melalui aplikasi atau melalui internet
b.) Penambahan Sensor Cuaca
Agar sistem dapat menyesuaikan intensitas pencahayaan sesuai kondisi cuaca, sseperti mendung, hujan atau kabut.
c.) Integrasi Kamera Pengawas
Untuk meningkatkan keamanan jalan, sistem dapat dilengkapi dengan kamera pengawas yang juga mendapat suplai daya dari panel surya
d.) Penggunaan AI/Algoritma Cerdas
Dengan algoritma cerdas, sistem dapat mempelajari pola lalu lintas kendaraan untuk mengatur intensita cahaya yang lebih efisien.
e.) Peningkatan Kapasitas Penyimpanan Energi
Baterai dapat ditingkatkan kapasitasnya agar mampu menyuplai energi lebih lama terutama saat musim hujan atau cuaca mendung.
V. KESIMPULAN
Sistem automasi lampu penerangan jalan yang berbasis panel surya dan sensor kendaraan merupakan salah satu solusi efektif dan efisien dalam meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan, khususnya di area yang minim pencahayaan. Sistem ini tidak hanya menghemat energi dan ramah lingungan tetapi juga sangat mudah dioperasikan dan dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan teknologi masa depan. Dengan inovasi ini, diharapkan dapat menurunkan angka kecelakaan maupun tindak kejahatan yang sering terjadi di ingkungan yang minim penerangan dan sebagai bentuk dukungan program energi hijau di indonesia.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Hasanuddin, S., & Azis, L. (2021). Instalasi penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS). AINET: Jurnal Informatika, 3(2), 83–90.
Saputra, R. (2023). Rancang bangun alat peraga instalasi penerangan otomatis menggunakan sensor photocell dan sensor gerak pada mata pelajaran instalasi penerangan di SMKN 2 Sinabang (Tesis Magister). Universitas Islam Negeri Ar‐Raniry, Banda Aceh. Retrieved from https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/34928.
Artikel ini ditulis oleh : Muhammad Hafid Ulil Albab dan Wulan Suci.
Mahasiswa Angkatan 2023, D3 Program Studi TeknikMesin, Politeknik Purbaya, Kabupaten Tegal.
Penulis dapat dihubungi melalui email :
Muhammad Hafid Ulil Albab
(ulil56518@gmail.c0m)
Wulan Suci
(wulansuci2911@gmail.com)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI