Jangka panjang: pembentukan nilai atau pola pikir secara perlahan (seperti teori cultivation oleh George Gerbner).
Faktor Penyebab Terjadinya Efek Komunikasi Massa di Lingkungan Masyarakat
1. Konten Media
Isi pesan yang disampaikan, baik dari segi narasi, visual, maupun nada penyampaian, sangat menentukan dampaknya. Konten yang provokatif, informatif, atau emosional cenderung lebih cepat memengaruhi audiens.
2. Frekuensi dan Intensitas Paparan
Semakin sering seseorang terpapar suatu pesan media, semakin besar peluang munculnya efek. Paparan berulang membentuk persepsi sebagai realitas (efek pengulangan).
3. Karakteristik Audiens
Faktor usia, tingkat pendidikan, latar belakang sosial, nilai budaya, dan pengalaman pribadi memengaruhi bagaimana individu merespons pesan media.
4. Kredibilitas Media
Media yang dianggap terpercaya oleh publik lebih mudah memengaruhi pendapat dan perilaku. Misalnya, berita dari media nasional yang kredibel lebih berpengaruh dibandingkan informasi dari sumber yang meragukan.
5. Situasi Sosial dan Lingkungan
Isu-isu sosial yang sedang hangat atau krisis tertentu (seperti pandemi) dapat memperkuat efek media karena masyarakat lebih sensitif terhadap informasi.
6. Teknologi dan Aksesibilitas
Perkembangan teknologi digital membuat pesan media lebih cepat dan luas tersebar, termasuk potensi viralitas di media sosial yang memperkuat efeknya.
7. Interaksi Sosial
Diskusi atau percakapan antarmasyarakat setelah terpapar media juga memperkuat atau memodifikasi efeknya. Ini disebut sebagai efek mediasi interpersonal.
Contoh Efek Komunikasi Massa dalam Masyarakat
Positif: Kampanye vaksinasi melalui TV dan media sosial meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut program imunisasi.