Mohon tunggu...
Syarafina FajrinWijayanti
Syarafina FajrinWijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ayo dibaca hehe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

T3 Aksi Nyata Filosofi Pendidikan Indonesia

5 Maret 2024   05:36 Diperbarui: 5 Maret 2024   05:42 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam keberagaman, mulai dari keberagaman suku, budaya, agama, ras, tradisi, bahasa, dan lain-lain. Keberagaman ini disebabkan karena Indonesia merupakan negara kepualauan, dimana wilayah Indonesia terbagi menjadi beberapa pulau-pulau besar dan kecil. Keberagaman yang muncul di Indonesia ini merupakan suatu ciri khas yang menjadi salah satu identitas bangsa. Hal ini menjadikan masyarakat Indonesia hidup berdampingan dengan dinamika nilai-nilai dengan corak yang berbeda-beda sehingga terbentuklah semboyan "Bhineka Tunggal Ika". Semboyan tersebut diartikan dengan "berbeda-beda tetapi tetap satu jua" yang menjadi penanda dan simbol terhadap kebhinekaan. 

Tanda atau simbol yang ada di ekosistem sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan pembiasaan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilakukan setiap hari sebelum pembelajaran dimulai. Contohnya adalah pada SDN Tambakrejo 01 Semarang setiap hari Selasa sampai Jumat dilakukan apel pada pukul 7.15 - 08.00 WIB dan salah satu agendanya adalah menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza. Selain itu, pada setiap ruangan terdapat Garuda Pancasila yang merupakan labang bangsa Indonesia. Pada kegiatan awal pembelajaran biasanya juga peserta didik akan diajak untuk menyanyikan salah satu lagu nasional. Beberapa hal tersebut dilakukan dalam rangka menanamkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila pada peserta didik dan nantinya akan dikaitkan pada pengaplikasian kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar peserta didik.

Keberagaman di Indonesia harus disatukan dengan melakukan penghayatan dan penghargaan yang berlandaskan Pancasila. Berikut ini adalah penghayatan nilai-nilai Pancasila yang ada di sekolah menguatkan identas manusia Indonesia.

  • Sila Pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa". Cara yang dilakukan untuk menghayati nilai Pancasila pada sila pertama adalah sebagai masyarakat Indonesia hendaknya harus memiliki kepercayaan dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang saling hidup berdampingan dengan keberagaman harus dapat saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan yang ada. Wujud penghayatan nilai-nilai Pancasila di sekolah dapat dicerminkan saat mengawali dan mengakhiri kegiatan pembelajaran guru dan peserta didik selalu berdoa, menghormati teman atau guru yang berbeda agama/kepercayaan, menghargai dan menghormati teman yang sedang melaksanakan ibadah, dan setiap warga sekolah menjalakan ibadah sesuai kepercayaannya masing-masing.
  • Sila Kedua "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab". Penghayatan nilai-nilai Pancasila yang tecermin pada lingkungan sekolah ialah sikap ketika peserta didik bersikap sopan santun terhadap guru dan staff sebagai warga sekolah yang lebih tua, peserta didik yang taat terhadap setiap peraturan di lingkungan sekolah sehingga mencerminkan adab yang baik dan taat pada peraturan, dan peserta didik mendengarkan dan mengamalkan nasehat atau tuntunan baik yang diberikan oleh guru.
  • Sila Ketiga "Persatuan Indonesia". Indonesia sebagai bangsa yang besar dengan segala keberagamannya mengharuskan setiap masyarakat hidup berdampingan dan berbaur satu sama lain, serta tidak menimbulkan perpecahan apapun itu bentuknya. Wujud pencerminan penghayatan nilai Pancasila sila ketiga dalam kehidupan di lingkungan sekolah dapat dimaknai dengan kegiatan berinteraksi dan berteman dengan siapapun tanpa memandang suku, agama, dan lainnya oleh warga sekolah, senantiasa menghargai dan menghormati setiap budaya dan tradisi yang beragam dari berbagai daerahdi Indonesia, serta tidak membuat kerusuhan di lingkungan sekolah.
  • Sila Keempat "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan". Wujud penghayatan nilai Pancasila yang tercermin pada sila keempat ketika di lingkungan sekolah adalah ketik peserta didik bersikap menghargai hasil musyawarah yang telah disepakati oleh warga kelas, bersedia mendengarkan kritik dan saran yang diberikan padanya baik itu dari guru maupun temannya, serta peserta didik dapat bertanggungjawab dan melaksnakan dengan lapang dada hasil suatu kegiatan musyawarah.
  • Sila Kelima "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Wujud penghayatan nilai Pancasila sila kelima yang tampak dalam lingkungan sekolah ialah peserta didik bersikap adil dengan seluruh teman yang ada di sekolah, tidak memilih atau membedakan teman, serta dapat menghormati hak masing-masing teman di sekolah. Selain itu, wwujud penghayatan yang dapat terlihat dari sikap guru adalah selalu bersikap adil terhadap hak dan kewajiban dari peserta didik tanpa memandang perbedaan sehingga lingkungan sekolah akan terasa nyaman dan tercermin sikap kebhinekatunggalikaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun