"Han, aku sudah kembalikan uang Raka. Aku malu sekali, tapi aku lega. Terima kasih sudah ingetin aku kemarin," katanya lirih.
Aku tersenyum. "Alhamdulillah, Bay. Allah itu Maha Pengampun, asal kita mau bertobat dan memperbaiki diri."
Hari-hari berikutnya terasa berbeda. Aku belajar bahwa sekecil apa pun kebaikan akan selalu berarti. Menjaga hati agar tidak munafik memang sulit, tapi bukan berarti mustahil. Aku sering mengulang doa yang diajarkan ibu:
"Ya Allah, lembutkanlah hatiku, jauhkan aku dari sifat keras hati, dan bimbinglah aku agar selalu berada di jalan-Mu."
Dan sejak saat itu, aku berjanji pada diriku sendiri. Aku ingin hidup dengan hati yang jujur, penuh kebaikan, dan tanpa kepura-puraan. Karena kebahagiaan sejati bukan terletak pada harta atau pujian, melainkan pada ketenangan hati yang selalu dekat dengan Allah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI