"Waktu itu, Nunik..."
"Kaget? Atau tak siap?"
"Dua-duanya..."
"Mas tepati janji, kan?"
"Iya! Tapi..."
"Apa?"
"Nik nunggu lama! Empat tahun..."
Suaramu tersendat. Sekilas, kuusap kepalamu. Kau tersenyum. Aku tahu. Entah kapan. Suatu saat, kau juga aku pasti mengenang momen itu.
Tak lagi bicara. Kau dan aku berjalan dengan diam. Hingga berhenti di depan Pustaka IKIP. Kau segera masuk untuk kembalikan buku. Aku duduk di tangga pustaka. Hidupkan rokokku, menunggu. Tak lama, kau temui aku. Berdiri, tepat di hadapanku.
"Selesai?"
"Iya."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!