Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Terluka, Kau Terlupa?

16 Maret 2019   15:27 Diperbarui: 16 Maret 2019   15:31 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

kau masih saja merangkai diksi-diksi beraroma sangit. berteriak sengit, nyaris menjerit. saat anak-anak matahari di utara negeri menatap langit. melihat darah-darah tertumpah, bukan bersebab bekam gurah. tapi bisikan-bisikan amarah.

kau masih saja menimbun butir-butir garam di lautan, meracik batang-batang tebu di pelabuhan. di sudut barat bumi, bocah-bocah maori meratapi elegi. dipaksa melupakan kiwi dan biri-biri. dalam diam pepagi misteri, menguak tragedi matahari.

kau masih saja menepuk dada, menekuri deretan angka-angka. hingga tak bersisa sebaris rasa, sepatah kata. Setidaknya sejumput doa, sebagai tanda mata. jika asa manusia, masih ada. aku terluka, kau terlupa?

Curup, 16.03.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun