Mohon tunggu...
Yoen Aulina Casym
Yoen Aulina Casym Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Manajemen Rumah Sakit

Dokter, Magister Administrasi Rumah Sakit lulusan FKM UI, Konsultan Manajemen Rumah Sakit, menyukai dunia kepenulisan karena hobby.\r\n\r\n"aku bukan penulis, aku hanya seorang yang suka menyusun kata ke dalam baris"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wisata dalam Kota, ke Museum Satria Mandala

10 Desember 2010   03:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:51 3853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari libur tahun baru Muharam, kami isi dengan pergi jalan-jalan. Tetap masih Museum yang jadi tujuan. Kali ini kami pergi ke Museum Satria Mandala yang terletak di Jl Gatot Subroto, Jakarta.

Aku menjadi pemandu wisata yang membawa peserta anak SD dan TK, Szalma, Ghazi, Zahra dan Omar yang biasa dipanggil mas, kesemuanya merupakan anggota tetap jalan-jalan bersama yang dijadwalkan hampir setiap minggu, targetnya seluruh museum yang ada di Jakarta akan kami kunjungi bersama.

Sesampainya kami disana, tanpa menunggu aba-aba, mas sudah berlarian ke halaman depan museum perjuangan Tentara Nasional Indonesia, berlari ke arahmeriam yang terletak di halaman depan yang luas.Ketika kami tengah berjalan ke arah edung yang dulunya adalah rumah kediaman Ratna Sari Dewi,istri Presiden Soekarno, rumah yang juga dikenal dengan sebutan wisma Yaso, kami dihampiri seorang petugas yang mengatakan, karena ini adalah hari libur Nasional, maka museum tidak buka, seketika peserta kecewa. Tapi beliau menjelaskan kalau kami bisa berkeliling hingga halaman belakang, karena disana terdapat koleksi pesawat , panser, ambulans. Kekecewaan pun terobati, bersama kami berjalan kaki.

Sebelumnya anak-anak berfoto dulu di Panser yang terletak tepat dekat tulisan ucapan Selamat Datang di Museum Satria Mandala.

Aku harus menjelaskan pada anak-anak yang sudah terlampau semangat bahwa hari ini mereka tidak bisa masuk ke dalam museum untuk melihat koleksi-koleksi peralatan perang, dan terpaksa hanya dapat melihat koleksi yang terdapat di halaman samping dan belakang.

1291950353990305938
1291950353990305938
Dalam perjalanan ke halaman samping atau belakang yang menjadi ruang pamer di area terbuka ini terlihat betapa lingkungan ini terawat kebersihannya,rumput tumbuh sumbur dan warna hijau seperti permadani yang terhampar, tetapi sayang justru di bagian belakang tempat pesawat-pesawat dipamerkan kesan itu menjadi hilang karena ada sebagian area yang seperti menjadi tempat sampah sementara, terdapat pecahan kaca disana, dan aromanya, serasa ada di kandang binatang, bau! Anakku sampe bilang “pulang aja ma, bauuu...!”, padahal di tempat itu seharusnya kami bisa berlama-lama mengagumi pesawat-pesawat yang ternyata ada yang buatan bangsa kita.

Ambulans si Gajah atau si Dukun

[caption id="attachment_77270" align="aligncenter" width="300" caption="Ambulans si Gajah"]

12919481761864625828
12919481761864625828
[/caption] Di museum terbuka ini dipamerkan Replika Mobil Ambulans yang diberi nama Si Gajah yang dirakit di Indonesia, dulunya mobil ambulans ini adalah milik Rumah sakit Umum Majalaya dan dipergunakan sepanjang tahun 1957-1962 yang pernah dipergunakan untukmengangkut korban akibat keganasan DI/TII

Mobil Sedan DD-I

12919485341477968966
12919485341477968966
Mobil bermerk Dodge Dart keluaran tahun 1962 pernah dipergunakan oleh Panglima Kodam XIV/Hasanuddinkol M. Yusuf ketika berunding mengenai pemulihan keamanan di Sulawesi Selatan dengan Andi Selle Mattola di Pinrang. Setelah perundingan dalam perjalanan pulang, mobil ini ditembaki oleh para penghianat, bekas tembakan terlihat di pintu kanan dan kiri

[caption id="attachment_77272" align="aligncenter" width="300" caption="ini bekas tembakan"]

12919486781921149862
12919486781921149862
[/caption]

Pesawat Kunang

12919492881636935098
12919492881636935098

Aku baru tau, apalagi anakku bahwa pada tahun 1958 putra Indonesia sudah bisa membuat pesawat yang merupakan jenis pesawat olahraga yang hanya dapat memuat satu orang saja. Pesawat ini dibuat di bengkel depot penyelidikan percobaan dan pembuatan pesawat angkatan udara pangkalan udara Husein Sastranegara Bandung oleh para tekhnisi kita dibawah pimpinan letkol udara penerbang Nurtanio Pringgoadisurjo, yang pertama kali menerbangkan pesawat ini dan penerbangan terakhir dilakukan pada tahun 1968.

1291949654707175358
1291949654707175358
Pesawat ini kemudian menjadi koleksi museum pada tahun 1977.

Pesawat WEL-I RIX

12919497821312462277
12919497821312462277
Ini adalah replika pesawat Wiweko Experimental Lightplane Regestrasi RI-X. Pesaat terbang ringanyang memiliki tempat duduk tunggal dan bersayap atas yang menggunakan mesin Motor Harley Davidson, desain dan konstruksinya asli buatan Indonesia tahun 1948 oleh Opsir Udara III Wiweko Supono pimpinan Biro Rencana dan Konstruksi AURI di Pangkalan Udara Maospati, Madiun. Pesawat yang pembuatannya diselesaikan dalam waktu 5 bulan ini dilakukan uji terbang pada pertengahan tahun 1948 dan diikut sertakan dalam pameran penerbangan di Yogya pada tanggal 17-23 Agustus 1948.

Yang dipamerkan disini adalah replikanya sebagai sumbangan TNI AU untuk museum, pada tanggal 30 Oktober 1981, karena pesawat aslinya hancur akibat ledakan granat di dekat stasiun Maguwo.

Pesawat Gelatik

12919501011540897339
12919501011540897339

Gelatik adalah nama yang diberikan pada pesawat PZL 104, sebuah pesawat serbaguna yang merupakan pesawatSTOL (short TakeOff and Landing). Tahun pengeluaran pesawat yang merupakan buatan Nurtanio/TNI AU adalah tahun 1966 dan selama tahun 1071-1978 pesawat ini pernah digunakan oleh satuan Udara pertanian dalam operasi bakti untuk memberantas hama tanaman rakyat dan penghijauan di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tengah.

1291950204200866944
1291950204200866944

Nama Gelatik adalah pemberian Presiden Soekarno, Pada Tahun 1983 pesawat ini kemudian diserahkan ke Museum Satriamandala.

Koleksi Pesawat :

[caption id="attachment_77284" align="alignleft" width="300" caption="..."]

12919505651688986030
12919505651688986030
[/caption] [caption id="attachment_77285" align="alignleft" width="300" caption="..."]
1291950658962887157
1291950658962887157
[/caption]

[caption id="attachment_77286" align="alignleft" width="300" caption="pesawat Angkatan Laut"]

1291950754575970852
1291950754575970852
[/caption]

[caption id="attachment_77287" align="alignleft" width="300" caption="Pesawat Angkatan Darat"]

1291950826813574472
1291950826813574472
[/caption]

[caption id="attachment_77288" align="alignleft" width="300" caption="Seulawah"]

12919509341800529667
12919509341800529667
[/caption]

Bergaya di Satria Mandala

[caption id="attachment_77290" align="aligncenter" width="300" caption="berlarian di halaman depan"]

12919510211890496554
12919510211890496554
[/caption] [caption id="attachment_77292" align="aligncenter" width="300" caption="Zahra bergaya"]
12919511361796402988
12919511361796402988
[/caption] [caption id="attachment_77298" align="aligncenter" width="300" caption="..."]
12919514601756824037
12919514601756824037
[/caption] [caption id="attachment_77302" align="aligncenter" width="300" caption="Gaya Ghazi"]
12919515512123157720
12919515512123157720
[/caption] [caption id="attachment_77304" align="aligncenter" width="300" caption="pose lengkap"]
1291951667122765413
1291951667122765413
[/caption] [caption id="attachment_77305" align="aligncenter" width="300" caption="..."]
1291951740669841442
1291951740669841442
[/caption]
1291951821442024646
1291951821442024646
[caption id="attachment_77307" align="aligncenter" width="300" caption="lariiii...."]
12919518942058358261
12919518942058358261
[/caption]
1291952005346906792
1291952005346906792

Suasana Museum:

[caption id="attachment_77310" align="aligncenter" width="300" caption="selamat datang"]

12919520951225912047
12919520951225912047
[/caption] [caption id="attachment_77312" align="aligncenter" width="300" caption="JAm menunjukkan lima lewat sepuluh, padahal kita datang jam sepuluh lho!"]
12919523241213966858
12919523241213966858
[/caption] [caption id="attachment_77314" align="aligncenter" width="300" caption="bersih"]
12919525961597513461
12919525961597513461
[/caption] [caption id="attachment_77315" align="aligncenter" width="300" caption="..."]
12919527321072712782
12919527321072712782
[/caption] [caption id="attachment_77317" align="aligncenter" width="300" caption="halaman asri"]
129195281339183580
129195281339183580
[/caption] [caption id="attachment_77318" align="aligncenter" width="300" caption="..."]
12919528731427348978
12919528731427348978
[/caption]
1291952953773746137
1291952953773746137
[caption id="attachment_77320" align="aligncenter" width="300" caption="karena nila setitik rusak susu sebelanga"]
1291953048330791231
1291953048330791231
[/caption] [caption id="attachment_77321" align="aligncenter" width="300" caption="tak terawat..."]
12919531191871018944
12919531191871018944
[/caption] [caption id="attachment_77322" align="aligncenter" width="300" caption="diambil dari balik kaca..."]
1291953234578392580
1291953234578392580
[/caption]

Karena hari makin siang dan matahari semakin garang kami memutuskan untuk mengakhiri kunjungan disini.

Sumber tulisan : Museum Satria Mandala

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun