Sebelumnya, The Wedding #Part 16
Â
Nicky mencoba menghubungi Daren tapi ternyata salurannya malah sibuk, karena malas mengulangi panggilan berkali-kali maka ia melempar saja hpnya di sisi kepalanya. Perlahan ia meloloskan diri dari pelukan istrinya, menaruh kepala istrinya perlahan ke bantal lalu melarikan diri ke kamar mandi.
"Kita harus mencaritahu siapa saja yang berada di sekeliling Rafi, karena terus terang aku memiliki firasat yang buruk!" aku Daren, "firasat buruk?" sahut Mela menatapnya heran,
"Rafi terbunuh sehari setelah kegagalan proyek kita, dia memegang kendali dalam pelaksanaan proyek itu, dia tahu seluk beluknya!"
"Maksudmu....ada kemungkinan Rafi mengkhianati kita?"
"Itu baru perkiraan, itu sebabnya kita harus menyelidikinya secara inten. Siapa tahu ada beberapa orang terdekatnya mengetahui sesuatu!"
"Masuk di akal sih, tapi.....jika itu memang benar. Bagaimana bisa dia mengkhianati kita, Harris Group bahkan menfasilitasinya lengkap, rumah, mobil, asuransi..., apalagi yang kurang?" heran Mela, "bahkan Nicky juga selalu berbuat baik pada semua karyawannya!"
"Bukankah manusia itu tak pernah merasa puas?"
"Aku hanya tidak mengerti, tuan Willy ataupun Nicky termasuk seorang pimpinan yang sempurna. Tapi masih saja ada yang ingin berkhianat!" keluh Mela, Daren melirik kekasihnya di sela konsentrasinya menyetir, lalu salah satu tangannya menjulur untuk mengusap rambut Mela, memberantakinya seraya tersenyum. Mela segera saja menyingkirkan tangannya, "stop it, aku bukan anak kecil!"
Daren malah mengeluarkan tawa kecil yang renyah dan merdu, "lalu bagaimana acara kita, jadi fitting busana pengantin?" tagih Mela, "yah....kurasa masih ada waktu sebelum mengerjakan tugas dadakan!"