"Belum tahu Vina, Buk. Ketemu orangnya saja belum," kataku asal jawab. Aku tahu ibuk cuma mancing.Â
"Yang pasti, Vina tidak akan menikah tanpa restu orang tua dari kedua belah pihak. Ibu tidak perlu kawatir Vina akan bertindak bodohari, "kuyakinkan ibuku.Â
"Bener?"
"InsyaAllah, Buk. Vina sudah belajar dari pengalaman orang lain yang rumah tangganya cuma seumur jagung karena kawin lari, "
"Bagus! Ibu terharu mendengarnya. Ibu senaang sekali, gadisku sudah dewasa.Trimakasih, sayang, "Â
Ibuk bangkit dari duduknya. Menubrukku . Mendekapku. Menciumiku. Air matanya membasahi pipiku. Akupun ikut larut dalam tangisnya.
Bersambung.Â
Nb. entah kenapa tidak bisa pasang gambar.Â